Jombang (30/08/2021) -- Pandemi Covid-19 yang terjadi diseluruh belahan dunia tak terkecuali di Indonesia memberikan dampak buruk bagi masyarakat, hampir seluruh kegiatannya menjadi terkendala dan harus menyesuaikan kondisi selama Pandemi Covid-19 berlangsung. Beberapa kebijakan telah dibuat oleh pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, contohnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali, PPKM Mikro hingga PPKM Darurat Level 3 dan 4 yang akan terus diperpanjang apabila data penyeberan Covid-19 semakin meningkat.
Hal ini mengakibatkan dampak buruk bagi beberapa sektor ekonomi. Salah satunya yakni Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang harus terus membangkitkan usahanya agar tetap berjalan stabil ditengah-tengah Pandemi Covid-19 baik dari segi pemasaran dan penjualannya. Oleh karena itu Shofia yang merupakan mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata Back to Village III Universitas Jember mengambil topik Program Pemberdayaaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19 dengan melakukan konstribusi nyata kepada salah satu UMKM "Rumah Tempe" milik Bapak Arif yang berlokasi di Desa Dapur Kejambon, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang.
Dalam pelaksanaan KKN BTV III Universitas Jember yang dilaksanakan sejak tanggal 11 Agustus 2021 hingga tanggal 09 September 2021 nanti. Shofia yang dibimbing oleh ibu Ikarini Dani Widiyanti S.H., M.H. Selaku Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Kelompok 49. Dalam beberapa hari kemarin Shofia telah melakukan banyak kegiatan dengan sasaran untuk melaksanakan program kerja yang telah dibuat sebelumnya. Yakni, pada minggu pertama Shofia berfokus pada pengenalan dan berdiskusi dengan pemilik UMKM terkait permasalahan yang dialami Bapak Arif selaku pemilik UMKM "Rumah Tempe" selama Pandemi Covid-19 dan beberapa kali melakukan pendampingan selama kegiatan produksi. Kemudian, di minggu kedua Shofia mulai mulai mengidentifikasi kondisi dan kebutuhan UMKM dengan melakukan kegiatan Kelas KKN yakni pelatihan pengenalan media sosial Instagram (akun bisnis) untuk memperluas pemasaran beliau pada Senin (23/08/2021). Di minggu ketiga, Shofia melakukan kegiatan Kelas KKN yang kedua dengan pelatihan terobosan produk olahan tempe menjadi tempe nugget frozen pada Sabtu (28/08/2021).
Shofia beranggapan bahwa dengan menambah varian baru dalam olahan tempe menjadi tempe nugget frozen dianggap sangat tepat untuk dijual di era pandemi seperti ini. Selain lebih hemat dibanding nugget olahan ayam, jajanan frozen akan lebih awet disimpan dalam lemari es. Dan pastinya lebih menarik untuk dipasarkan di media sosial. Shofia juga telah menyiapkan materi pelatihan untuk Kelas KKN ketiga yang memuat mengenai pengemasan produk yang lebih menarik dengan memperkenalkan salah satu aplikasi yang mudah digunakan dalam pembuatan logo dan menata feed pada Instagram untuk mengoptimalkan pemasaran via media sosial Instagram, pelatihan tersebut diselenggarakan pada Senin (30/08/2021).
Selanjutnya, Kelas KKN yang keempat Shofia berencana akan memberikan sosialisasi pentingnya protokol kesehatan selama kegiatan produksi. Seluruh kegiatan Shofia selama KKN di UMKM "Rumah Tempe" bertujuan untuk kemajuan UMKM di Desa Dapur Kejambon. Harapan Shofia yakni UMKM di Desa Dapur Kejambon mampu beradaptasi dan berinovasi agar mampu bersaing di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H