Mohon tunggu...
Shofi Alya Anggraeni
Shofi Alya Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN MIT Ke-18 Tematik UIN Walisongo Gelar Pelatihan Pembuatan Lilin Aroma Terapi dari Minyak Jelantah bersama Ibu-Ibu Desa Gebanganom

10 Agustus 2024   16:35 Diperbarui: 10 Agustus 2024   16:37 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kominfo KKN MIT ke-18 Tematik Posko 3/dok. pri

Kominfo KKN MIT ke-18 Tematik Posko 3/dok. pri
Kominfo KKN MIT ke-18 Tematik Posko 3/dok. pri

Sabtu, 3 Agustus 2023, mahasiswa KKN MIT Ke-18 Tematik Posko 3 Desa Gebanganom, Kecamatan Rowosari, Kendal mengadakan pelatihan pembuatan lilin aroma terapi berbahan dasar minyak jelantah yang bertepatan di kantor Balai Desa Gebanganom, kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal.

Kegiatan ini dihadiri oleh bu Lurah dan ibu-ibu desa setempat yang antusias belajar tentang cara memanfaatkan minyak jelantah menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomis. Dalam pelatihan tersebut, peserta diajarkan langkah-langkah pembuatan lilin, mulai dari proses pengolahan minyak hingga penambahan aroma yang diinginkan.

Mahasiswa KKN MIT Ke-18 Tematik dari UIN Walisongo Semarang memberikan penjelasan kepada warga peserta pelatihan mengenai bahaya limbah minyak jelantah bagi kesehatan dan lingkungan. Dalam sosialisasi tersebut, dijelaskan bahwa minyak jelantah yang dibuang sembarangan dapat mencemari air tanah dan mengganggu ekosistem. Selain itu, penggunaan ulang minyak jelantah untuk memasak juga dapat memicu berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan pencernaan dan peningkatan risiko kanker. Dengan memberikan pemahaman ini, mahasiswa berharap warga lebih sadar akan pentingnya pengolahan limbah minyak jelantah secara bijak.

Pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi membawa berbagai manfaat positif bagi masyarakat dan lingkungan. Dengan mengubah limbah minyak jelantah menjadi produk bernilai, pencemaran air dan tanah akibat pembuangan minyak secara sembarangan dapat dikurangi. Selain itu, proses ini membuka peluang usaha kreatif bagi masyarakat, khususnya bagi ibu-ibu rumah tangga, yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Lilin aroma terapi hasil pengolahan ini juga lebih ramah lingkungan dibandingkan lilin komersial, sekaligus membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya daur ulang dan pengelolaan limbah yang bijak.

Selain meningkatkan keterampilan, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah minyak jelantah dan menciptakan produk ramah lingkungan. Para peserta tampak bersemangat dan aktif berpartisipasi, menjadikan acara ini sukses dan bermanfaat bagi masyarakat desa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun