Pendidikan di tingkat Sekolah Dasar (SD) merupakan fondasi pertama bagi pembentukan karakter dan pengetahuan anak sebagai generasi penerus bangsa. Sayangnya, dalam proses implementasi Pendidikan tidak jarang terjadi kesalahan yang dapat mengganggu proses pembelajaran serta perkembangan peserta didik.
Orchida Adi Lestari, mahasiswi Psikologi Universitas Negeri Malang (UM) yang tergabung dalam program Kampus Mengajar Angkatan 8 memberikan kelas edukasi mengenai "3 Dosa Besar Pendidikan" pada siswa kelas IV di SD Negeri Watesari. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Senin (9/12/2024), dengan bantuan rekan mahasiswa KM 8 SD Negeri Watesari kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.
Kelas edukasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman, meningkatkan kesadaran dan mengajak siswa untuk bersama-sama menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan inklusif. Kegiatan ini dimulai dengan sesi brainstorming terlebih dahulu untuk mengetahui gagasan atau pendapat siswa tentang dosa besar pendidikan, yang kemudian dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi, sesi tanya jawab dan diakhiri dengan sesi foto bersama.
Dosa besar Pendidikan adalah segala bentuk tindakan yang merugikan dan membahayakan anak-anak di lingkungan sekolah serta memberikan dampak buruk seperti menghambat kegiatan belajar mengajar hingga memberikan trauma yang serius dan berkepanjangan bagi anak. Dosa besar yang dimaksud meliputi kekerasan seksual, perundungan, dan intoleransi.
"Tiga hal ini sebenarnya sangat dekat dengan kehidupan kita, loh. Hanya saja kita kurang peka kalau salah satu dosa besar tersebut terjadi di lingkungan sekitar kita. Bahkan mungkin secara tidak sadar kita pernah menjadi bagian di dalamnya," ujar Orchida dalam pemaparannya.
Kekerasan seksual adalah suatu perbuatan yang menghina, merendahkan, melecehkan, menyerang tubuh atau fungsi reproduksi seseorang. Tindakan tersebut dapat dimulai dengan ungkapan verbal seperti catcalling atau kata-kata tidak pantas yang menjurus kearah seksual.
Perundungan (bullying) merupakan segala bentuk agresi yang dilakukan dengan sengaja oleh seseorang/kelompok yang lebih kuat terhadap orang lain dengan tujuan untuk menyakiti. Perundungan ini dapat terjadi di mana saja, bahkan di dunia maya sekalipun.
"Menulis komentar kasar atau menghina seseorang lewat game online juga salah satu tindakan perundungan di dunia maya," imbuhnya.
Intoleransi merupakan tindakan atau sikap diskriminatif yang ditujukan pada individu/kelompok dengan latar belakang yang berbeda, baik agama, ras, suku, jenis kelamin, serta disabilitas. Bentuk dari intoleransi sangat beragam misalnya menolak berinteraksi dengan teman yang berbeda hingga perusakan simbol-simbol agama.