Mohon tunggu...
Shofiatul Munawwaroh
Shofiatul Munawwaroh Mohon Tunggu... -

خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ sebaik-baiknya manusia yaitu yang paling banyak manfaatnya untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengembalikan Ingatan dan Menghilangkan Sifat Pelupa

23 Mei 2015   20:43 Diperbarui: 4 April 2017   18:02 2685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Santrock, memori atau ingatan yaitu  penyimpanan informasi-informasi yang berasal dari lingkungan yang berlangsung dari waktu ke waktu. Informasi ini akan diproses melalui tahapan: pengkodean (encoding), penyimpanan (storage), dan pengambilan kembali (retrieval) sehingga informasi yang masuk tidak terbuang secara sia-sia.

Kita mengenal tiga jenis memori atau ingatan yaitu memori sensori (sensory memory), memori jangka pendek (short term memory) dan memori jangka panjang (long term memory). Memori sensori merupakan proses menyimpan memori melalui saraf-saraf sensori dalam waktu yang pendek. Memori jangka pendek adalah suatu memori berkapasitas terbatas dimana informasi dipertahankan sekitar 30 detik. Sedangkan memori jangka panjang adalah suatu proses penyimpanan informasi yang relatif permanen dan biasanya menetap dalam ingatan individu tersebut.

Teknik ingatan adalah teknik memasukkan segala informasi yang kita peroleh ke dalam otak sesuai dengan cara kerja otak. Pada dasarnya otak sangat menyukai dengan hal-hal seperti, sesuatu yang tidak masuk akal dan berlebihan, penuh warna, multi sensori atau melibatkan seluruh panca indera, menggunakan asosiasi, imajinasi, humor, simbol dan lain sebagainya. Semakin kita bisa menggunakan hal- hal tersebut, semakin maksimal pula kemampuan mengingat kita.Adapun beberapa metode mengingat, diantaranya yaitu:

1.Metode pengulangan. Informasi yang di ulang-ulang akan semakin di ingat. Untuk salah satu strategi peningkatan kemampuan memori adalah mengulang-ulang kembali. Ini selaras dengan teori pembiasaan .

2.Teknik Asosiasi. Teknik asosiasi atau cantolan adalah bagaimana cara kita mengasosiasikan pelbagai hal dalam memori kita. Kita dapat menggunakan asosiasi sederhana untuk mengingat potongan-potongan informasi. Selain itu, teknik ini juga untuk mengajarkan daftar informasi yang panjang, terutama saat kita ingin mengingat informasi dengan urutan tertentu.

Kemudian lawan dari ingatan adalah lupa. Lupa merupakan hal yang sangat sering terjadi dalam proses pembelajaran. Lupa (forgetting) ialah hilangnya kemampuan untuk menyebut atau memproduksi kembali apa-apa yang sebelumnya telah kita pelajari. Pada umumnya semua orang yang berusaha menghindari kelupaan dalam belajar, namun perihal kelupaan masih tetap menghantui setiap Individu, hal ini di sebabkan beberapa faktor. Namun demikian ada beberapa kiat untuk menghindari kelupaan, antara lain yaitu:

1.Over learning (belajar lebih) artinya upaya belajar yang melebihi batas penguasaan dasar atas materi pelajaran tertentu. Over learning terjadi apabila respons atau reaksi tertentu muncul setelah siswa melakukan pembelajaran atas respon tersebut dengan cara di luar kebiasaan.

2.Extra study time (tambahan waktu belajar) ialah upaya penambahan lokasi waktu belajar atau penambahan frekuensi aktivitas belajar. Penambahan lokasi waktu belajar materi tertentu berarti siswa menambah jam belajar, misalnya dari satu jam menjadi dua jam waktu belajar. Penambahan frekuensi belajar berarti siswa meningkatkan kekerapan belajar materi tertentu, misalnya dari sekali sehari menjadi dua kali sehari.

3.Mnemonic device (muslihat memori) yang sering juga hanya disebut mnemonic itu berarti kiat khusus yang dijadikan “alat pengait” mental untuk memasukkan item-item informasi ke dalam system akal siswa. Muslihat mnemonic ini banyak ragamnya, yang paling menonjol adalah sebagaimana terurai di bawah ini:

a)Singkatan. Yakni terdiri atas huruf-huruf awal nama atau istilah

b)sebagai pasak (paku) pengait yang harus diingat siswa.

c)System kata pasak (peg word system) Yakni sejenis teknik mnemonic yang menggunakan komponen-komponen yang sebelumnya telah dikuasai memori baru. Kata komponen pasak ini dibentuk berpasangan yang memiliki kesamaan watak (baik itu warna, rasa, dan seterusnya). Misalnya langit-bumi; panas-api; merah-darah; dan seterusnya.

4.Clustering (pengelompokkan) ialah menata ulang item-item materi menjadi kelompok-kelompok kecil yang dianggap lebih logis dalam arti bahwa item-item tersebut memiliki signifikansi dan lafal yang sama atau sangat mirip .

Semoga Bermanfaat :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun