Pada dasarnya manusia itu makhluk pembelajar. Sedari bayi manusia mengalami pertumbuhan miring, tengkurap, duduk, merangkak, berdiri, berjalan dan berbicara. Mereka dapat melakukan itu karena mereka belajar, tidak ada yang mengajarnya. Dengan berfungsinya alat-alat indra serta kemampuan melakukan gerakan-gerakan anak dapat melihat orangtuanya berjalan, dalam naluri meraka pasti ingin melakukanya. Saat waktunya tiba mereka akan bisa melakukan apa yang mereka lihat.
Pada masa pertumbuhan anak, terkadang orangtua sering bersikap menyalahkan orang lain yang akan menumbuhkan sikap egois kepada anak, satu contoh ketika anak jatuh tersandung batu banyak orang tua yang akan menyalahkan batunya, dan juga ketika anak melakukan kesalahan, secapek apapun orang tua jangan sampai membentaknya karena sikap itu akan menbunuh karakter anak, untuk mencoba hal-hal yang baru mereka akan berfikir panjang jika mereka melakukan kesalahan lagi pasti nanti kena marah. Secara tidak sadar orangtua akan menumbuhkan sikap egois pada anak, sikap yang suka menyalahkan orang lain, dan juga jiwa penakut. Faktor pertumbuhan anak bisa dari orang tua, guru, maupun masyarakat sekitarnya.
Ketika mendidik anak jangan sampai dengan keadaan emosi dan juga terlalu dimanja karena semua itu akan berakibat pada pertumbuhan anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H