Mohon tunggu...
Suci Shofia
Suci Shofia Mohon Tunggu... -

ibu 2 anak, suka membaca dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pacman dan Kemiskinan

29 April 2015   06:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:34 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1430265291305374442

[caption id="attachment_413480" align="aligncenter" width="300" caption="www.lightinthebox.com"][/caption]

2 Mei 2015 akan diadakan pertandingan tinju di Las Vegas Amerika Serikat, Manny Pacquiao alias Pacman melawan Floyd Mayweather alias Money.

Saya sih ga suka sama olahraga tinju. Namun lebih tertarik membaca kisah menarik si Pacman, laki-laki asal Filipina ini.

Laki-laki berusia 36 tahun itu sempat meminta maaf kepada tetangganya yang merasa risih dengan banyaknya 'tamu' Si Pacman ini.

Tamunya adalah orang-orang miskin. Dia masih rendah hati seperti waktu dulu kemiskinan masih menjadi jalan hidupnya.

Berjualan donat di tepi jalan ia jalani ketika berusia 14 tahun. Juga berprofesi sebagai kuli untuk meringankan beban ibunya.

Ternyata kemiskinan tidak membuatnya patah semangat dalam mencapai kesuksesan.

Dunia tinju telah mengubah jalan hidup Pacman. Ia termasuk dalan 11 atlet dengan bayaran terbesar sejagat 2014 versi Forbes, senilai 543 miliar.

Jutaan warga Filipina menganggapnya sebagai pahlawan bangsa dengan julukan 'Tinju Bangsa'.

Jadi menurut saya, kemiskinan bukanlah penghalang menuju kesuksesan.

Semangat, kemauan kuat, kerja keras, diiringi doa, maka impian bisa terwujud.

Pacman buktinya!!!

Sumber: Koran Kompas, 28 April 2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun