Mohon tunggu...
Shofy Safitri
Shofy Safitri Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru pecinta sastra

Seorang guru pecinta sastra

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dampak Corona yang Mendengung

21 April 2020   12:23 Diperbarui: 21 April 2020   12:35 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tertap menjaga kesehatan dan kewaspadaan ya.. 

Sudah sebulan lebih pandemi covid-19 menyusuri Indonesia, tingkat positif juga semakin hari semakin bertambah.  Saya selalu memantau perkembangan covid-19 melalui aplikasi WhatsApp covid-19 yang sudah beredar di seluruh grup. Hanya untuk memantau dan memastikan ke benarannya.  Nyatanya memang benar.  Sebulan sudah kita semua merasakan dampak yang begitu terasa.

Pemecatan pegawai secara mendadak, terjadi di berbagai mall seperti di Surabaya. Mall yang selalu ramai pengunjung sekejap menjadi sepi. 

Sekolah dan tempat ibadah juga demikian. Semua berhenti untuk beraktivitas normal. Pemerintah menganjurkan lockdown di berbagai daerah khususnya zona merah. 

Seminggu, dua Minggu, sampai sebulan. 

Kebosanan mulai terasa, pemasukan tak seperti biasanya, penjualan turunn merosot...  

Orang tua yang notabene tengah kebawah perekonomian nya pada kebingungan. 

Kebingungan untuk menjaga kesehatan anak-anak nya. Kebingungan untuk makan, belum lagi tugas sekolah yang mengharuskan menggunakan IT media Handphone dan internet segala tetek-bengek nya. 

Saya sebagai guru, menampung berbagai keluhan siswa.  Mulai dari bosan dirumah, banyaknya tugas dari sekolah seperti harus absensi foto, mengerjakan soal, melakukan kegiatan ibadah, dan kegiatan lainnya di dokumentasikan.  Kemudian mereka mengeluh juga tak dapat uang saku seperti sekolah biasanya. 

Juga sisi lain, jalanan mulai tak semacet biasanya.  Menjadi horor di jam jam tertentu. Teman saya provesi gojek juga mengeluh. Disatu sisi takut terkena virus Corona. Disatu sisi himpitan ekonomi makin hari makin mendesak. "Kalo gak mangkat. Makan apa bojo anakku".  Begitu ujarnya. 

Belum lagi yang akan menikah. Segala surat sudah ready. Gedung catering sudah siap... Tapi terpaksa harus di undur...  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun