Mohon tunggu...
shoepindra
shoepindra Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Profesi Elektromedis

Teknisi yang seneng jalan2 dan suka menulis wlopun acak2an,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sulitnya Menjadi Pemimpin

4 Maret 2016   08:11 Diperbarui: 4 Maret 2016   08:22 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ketika menjadi bawahan, segala ide, pendapat, mudah terucap, tapi ketika ditunjuk menjadi seorang "leader" atau "pemimpin" semua hal tersebut menjadi "stuck". Ada ide, tapi ternyata tidak bisa dilaksanakan karena beberapa hal. Menyuruh orang untuk melakukan sesuai yang kita inginkan pun sulit. Bayangan bahwa menjadi seorang pemimpin adalah kenikmatan tersendiri, seperti menjadi mitos. 

Menjadi pemimpin itu kayak Deddy Corbuzier. Lihai akan "minds games". Orang mau bekerja untuk dia tanpa merasa harus terbebani bahwa itu adalah merupakan kewajibannya. Menjadi pemimpin itu harus kuat akan karakter, karena setiap keputusan belum tentu akan memuaskan semua orang. Menjadi pemimpin itu mempunyai disiplin yang tinggi, karena akan menjadi contoh bagi bawahan atau anak buahnya agar mau mengikuti ketatnya peraturan. Menjadi pemimpin itu dadanya harus lapang seluas-luasnya dan bijaksana, karena terkadang pasti akan banyak menerima kritikan dan cercaan. Menjadi pemimpin itu harus agak tegaan, karena jika melihat ada anak buahnya tidak bekerja sesuai yang diinginkan harus ada hukuman, tapi bukan kejam juga, karena jika ada anak buahnya yang berprestasi layak mendapat "reward".

Lalu tugasnya pemimpin apa ? Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:
1. Pemimpin bekerja dengan orang lain : Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk
bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organjsasi sebaik orang diluar organisasi.
2. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (akontabilitas):
Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas,
mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung
jawab untuk kesuksesan stafhya tanpa kegagalan.
3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas : Proses kepemimpinan
dibatasi sumber, jadi pemimpin hanya dapat menyusun tugas dengan mendahulukan
prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-
tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu secara
efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.
4. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual : Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadf lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.
5. Manajer adalah forcing mediator : Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).
6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat: Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.
7. Pemimpin membuat keputusan yang sulit : Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah

Fyuhhh...., sekarang baru sadar, menjadi pemimpin itu sulit 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun