Mohon tunggu...
shoepindra
shoepindra Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Profesi Elektromedis

Teknisi yang seneng jalan2 dan suka menulis wlopun acak2an,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Habibie & Ainun" Bukan Film Romantis

14 Februari 2016   20:05 Diperbarui: 14 Februari 2016   20:15 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sudah beberapakali film ini tayang dihadapan para penonton televisi. Setelah sukses tayangnya di bioskop - bioskop Indonesia. Dan, tepat hari ini bersamaan dengan hari Valentine. Ya..Valentine, semua remaja dan orangtua yang pernah remaja juga tahu apa itu Valentine. Bahkan anak kecil kelas 1 SD sudah mengerti dengan arti 'Valentine'

Film ini mungkin ingin disetarakan dengan film romantis . Padahal tema secara umum yang ingin ditampilkan adalah kisah hidup dari pak Habibie . Namun dari judul nya saja sudah terpampang jelas " Habibie & Ainun". Sama dengan "Romeo & Juliet", atau sama dengan " Galih & Ratna"(..eh maaf yang terakhir bukan judul sebuah film). 

Habibie (yang terlalu ganteng dan terlalu tinggi) yang diperankan Rizal Rahardian, juga Ainun yang (mungkin kalau ini menurut saya memang mirip dengan Ibu Ainun Habibie) yang juga cantik. Kedua aktor dan aktris tersebut memang sangat mahir dan berperan baik dalam film-film romantis. Ganteng dan cantik, adalah menjadi syarat utama. Bagaimana kalau film romantis aktor utama nya jelek ? Ya..pasti berubah jadi genre komedi.

Oleh karena, terus terang menempatkan film ini sebagai film romantis agak membingungkan. Sebagian besar alur cerita bercerita tentang kisah hidup dari mulai Habibie kuliah hingga masa-masa menjadi Presiden, bahkan masa pasca menjadi Presiden. Tak ada kata-kata merayu, tak ada mawar baik yang merah, putih ataupun hitam, bahkan .. no kissing. Ups.. yang terakhir ini mungkin kalaupun ada sudah disensor duluan.

Bagi saya, pak Habibie bukan sekedar orang yang romantis, dia adalah inspiratif. Gambaran dirinya seorang yang romantis hanyalah bagian kecil yang dibesar-besarkan. Karena itu adalah personal. Tapi lingkup yang lebih besar adalah, bahwa dia mampu menggerakan dan membelalakan dunia bahwa Indonesia ternyata mampu, kurang tergambar. 

Jadi sebenarmya, film ini adalah film "tanggung". Film ini bukan romantis, karena alur ceritanya sebenarnya adalah seperti film biography. 

Ahh..tapi memang sepertinya sebagian  rakyat Indonesia sudah termanjakan dengan romantisme. Seperti diulas tadi judulnya "Habibie & Ainun" , 2 nama dengan lawan jenis maka pasti akan bermakna itu adalah film romantis. Buktinya sukses dan laku keras di bioskop, bahkan sampai ada yang menangis. Dan kemungkinan, kesuksesannya juga dibarengi oleh banyaknya sinetron-sinetron yang di produseri oleh orang yang sama dengan produser film ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun