Mohon tunggu...
Shodikin
Shodikin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Keheningan

31 Desember 2024   17:07 Diperbarui: 31 Desember 2024   14:16 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.depoedu.com/2020/02/08/family-talk/semakin-sibuk-semakin-butuh-keheningan/

Pernah didalam keheninganRuang dan waktu di kesempitanTetapi ramai diluar kulit ramai dirasakan
Penuh darah dan cairan
Mulut tersumpal tak bisa makan
Tapi tak bisa kuingat keseharian
Hanya bisa men ceritakan

Awal tak tahu bagaimana ku bisa disitu
Mungkin sudah ditakdirkan dan harus begitu
Mungkin juga karna cinta yg bersatu
Kata kata yang bawa darahku semenjak itu
Tidak banyak hari ku terkurung selalu
Cumak 280 hari serasa 40 minggu
Bergerak gerak dan tak lupa jurus tendanganku
Tak sabar untuk keluar dari kurungan itu
Agar cepet aku bisa bertemu
Pujaan hatiku yang menantiku selalu

Jika suatu saat pas takdir itu jitu
Apakah sama jalan yang kurasa itu
Apakah sama menantiku
Untuk tujuan yang menggebu

Dan akhirnya sore hari itu tlah tiba
Pilihan waktu takdirnya yang sejuk hawanya
Ku dipaksa dari ruang keheningan yg sempitnya
Dan tak tahu mengapa, rasa malu tak ada
Sehelai kain  pun taak ikut  dikulitnya
Dan malah keras  bersuara
Apa karena tendangan tak lagi mengenai nya

Dan waktu berlalu, rasa Terima kasihku
Yang tak akan bisa mengganti semua ceritaku
Dengan segala upayaku, bahkan harta ku
Bahkan segala isi di bumiku
Terima kasih ibu
Dihari kesakitanmu hari itu,
Bisa tersenyum melihatmu
Dengan memberi sedikit jerih jemariku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun