Sudah bukan umumnya, sesuatu yang kita kerjakan dan kita ucapkan harus di awali dengan bahasa basa basi. Karena kebanyakan basa basi bisa jadi basi beneran. Atau orang menyebutnya dengan mukadimah, kata pembukaan, pemanasan, dan lainnya.Sebelum saya lanjutkan apa itu pengaburan bahasa dalam kata wajar. Saya infokan dahulu, bahwa saya bukan guru bahasa atau ahli sastra. Hanya kebetulan kata yang saya maksud nanti sekarang ini, baik dalam pengucapannya namun tidak menempatkan dimana, siapa, dan kapan seharusnya kata itu diucapkan.Pengalaman saat magang menjadi penyiar radio, memberikan banyak manfaat dalam berbicara apa lagi kata kata yang diucapkan itu memiliki tempat khusus. Artinya, hanya orang dewasa saja yang sudah paham arti dan maknanya, dan saat kapan diucapkan itu harus khusus juga.
Pengaburan kata ini, karena sering diucapkan tanpa tau maknanya, maka saat diucapkan terkesan biasa dan wajar. Contoh, kata "Bercinta"kata bercinta menurut pemahaman saya, adalah kegiatan hubungan suami istri, dan memang itu lah artinya. Namun, ada juga yang "gak ngerti" apa bercinta itu, difikirnya bercinta adalah pacaran ABG yang diajak nongkrong makan es krim. Kisahnya, waktu SMP, teman saya yang laki laki mengajak teman wanita saya dengan kalimat seperti ini."Rik, pulang sekolah mau gak lo bercinta dengan gua, gua bonceng motor." Kaget dan pengen ketawa rasanya, dalam hati saya bilang, " waras apa gak, bercinta???"Bahkan, ada lagi, saat adik saya siaran diakhir closing bilang " Bercinta" al hasil kena SP 1, nah itu cuma contoh berkata sebelum tau artinya. Karena sudah sering dilihat kata "Bercinta" ini dianggap wajar sekarang ini, kalau saya tau kata "Bercinta" ini dari nontot film barat. Contoh lain, ngopi susu, minum kopi susu, Apakah karena iseng atau gak ini juga sama dianggap wajar. "Ngopi Susu"ada dua makna, susunya dikopi alias diperbanyak, dan minum kopi campur susu.Mana yang baik diucapkan dan kapan diucapkan lihat waktu dan kondisinya.Jangan mengandalkan si Wajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H