Pengenalan Sifat - sifat Cahaya pada Siswa SD melalui Tik - tok
1Shiva Tya Alviani, 2Muhammad Nofan Zulfahmi
Jenis energi elektromagnetik yang dapat dilihat oleh mata manusia adalah cahaya. Di ruang hampa, cahaya bergerak dengan kecepatan sekitar 300.000 km per detik dalam bentuk gelombang. Meskipun matahari adalah sumber utama cahaya di Bumi, sumber buatan seperti lampu atau api juga dapat menghasilkan cahaya, yang memungkinkan kita melihat benda-benda di sekitar kita karena pantulan cahaya dari benda-benda tersebut masuk ke mata kita. Cahaya dipelajari baik sebagai gelombang maupun sebagai partikel (foton). Ketika dipelajari sebagai gelombang, ia memiliki fitur khusus seperti interferensi, refleksi, difraksi, dan refraksi. (Laksono et al., 2023).
Dalam ilmu fisika, sifat-sifat cahaya mencakup beberapa sifat penting. Cahaya bergerak dalam garis lurus selama tidak ada halangan. Menurut hukum pemantulan, cahaya juga dapat dipantulkan, yaitu ketika mengenai permukaan tertentu dan kembali ke arah yang berbeda. Selain itu, cahaya memiliki kemampuan untuk dibiaskan ketika melewati berbagai medium, yang mengakibatkan perubahan arah rambatannya. Selain itu, cahaya memiliki dua sifat: dispersi---cahaya terurai menjadi spektrum warna ketika melewati prisma---dan difraksi---cahaya menyebar ketika melewati celah atau tepi benda. Terakhir, interferensi terjadi ketika dua gelombang cahaya bertemu dan saling memperkuat atau melemahkan. (Sabilla et al., 2024).
sifat cahaya pada umumnya :
Cahaya Merambat Lurus: Selama tidak ada gangguan atau perubahan medium, cahaya bergerak dalam garis lurus. Fenomena seperti bayangan dan sinar matahari yang jatuh lurus dapat menunjukkan hal ini.
Cahaya Dapat Dipantulkan (Refleksi): Menurut hukum pemantulan, ketika cahaya mengenai permukaan yang halus, seperti cermin, ia akan memantul kembali dengan sudut pantul yang sama dengan sudut datangnya.
Cahaya Dapat Dibiaskan (Refraksi): Karena perubahan kecepatan cahaya saat melewati medium dengan kerapatan yang berbeda, seperti dari udara ke air, cahaya dapat berubah arah. Fenomena ini terjadi ketika sendok dimasukkan ke dalam gelas air dan terlihat "patah".
Cahaya yang dapat diuraikan (dispersi): ketika cahaya putih melewati prisma
Cahaya Dapat Menyebar (Difraksi): Ketika cahaya melewati celah sempit atau pinggiran suatu objek, itu bergerak dan menyebar. Pola cahaya terbentuk saat cahaya melewati celah kecil.
Interferensi Cahaya: Ketika dua atau lebih gelombang cahaya bertemu dan berinteraksi, mereka menghasilkan interferensi yang memperkuat atau melemahkan satu sama lain. Pada eksperimen celah ganda, fenomena ini dapat diamati pada pola terang dan gelap.
Sistem pendidikan di Indonesia diatur oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) dengan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk orang Indonesia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, dan memiliki kemampuan di berbagai bidang. Hukum ini menjamin hak setiap warga negara untuk mendapatkan pendidikan berkualitas tinggi dan kesempatan untuk berkembang. Tiga jalur utama pendidikan di Indonesia adalah formal (sekolah dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi), nonformal (pelatihan dan kursus), dan informal (pendidikan keluarga dan masyarakat). Selain itu, UU ini menetapkan pemerintah untuk menyelenggarakan pendidikan dasar selama 9 tahun---6 tahun di sekolah dasar dan 3 tahun di sekolah menengah pertama. Selain itu, UU Sisdiknas menekankan peran masyarakat yang penting dalam mendukung keberhasilan pendidikan.
TikTok dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang kreatif dan menarik untuk mengajarkan siswa SD tentang sifat cahaya. TikTok dapat membuat konsep fisika dasar seperti cahaya lebih mudah dipahami dengan video pendeknya yang interaktif dan visual. Misalnya, dengan menyorot senter melalui celah kecil, guru atau guru dapat membuat video demonstrasi sederhana tentang sifat cahaya yang merambat lurus. Ini akan memberi siswa kesempatan untuk melihat bukti nyata bahwa cahaya bergerak dalam garis lurus. (Isti et al., 2022).
Dimungkinkan untuk menggabungkan konten video dengan animasi atau efek visual untuk mendukung pemahaman tentang istilah reflektif (dipantulkan) dan reflektif (dibiaskan). Siswa akan lebih mudah memvisualisasikan teori abstrak dalam video TikTok yang menampilkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin atau sinar laser yang dibelokkan melalui gelas air. Siswa dapat belajar dengan cara yang menyenangkan dan tidak membosankan jika mereka menambahkan cerita atau teks singkat.
Video dapat diakhiri dengan pertanyaan atau tantangan untuk menjaga siswa terlibat. Misalnya, guru dapat meminta siswa mencoba eksperimen kecil di rumah. Misalnya, mereka bisa mencoba memantulkan cahaya dengan cermin atau melihat bagaimana cahaya berubah ketika melalui air. Ini akan mendorong siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran dan menggunakan platform seperti TikTok yang mereka sukai. (Nurfiyani et al., 2020).
TikTok adalah media pembelajaran kreatif yang memanfaatkan teknologi untuk membuat konsep ilmiah lebih mudah dipahami dan menyenangkan. Dengan demonstrasi visual, animasi, dan tantangan interaktif, siswa dapat belajar tentang cahaya dengan lebih aktif dan terlibat, meningkatkan pemahaman mereka tentang materi melalui pengalaman langsung.
Kesimpulanya, konten visual dan interaktif TikTok dapat digunakan untuk mengoptimalkan gaya belajar kognitif dalam mengidentifikasi sifat cahaya. TikTok, sebagai media sosial berbasis video, memungkinkan pengguna untuk menyajikan informasi secara singkat dan menarik sehingga lebih mudah memahami konsep ilmiah seperti sifat cahaya. Melalui video kreatifnya, pengguna dapat melihat demonstrasi langsung fenomena cahaya seperti refleksi, refraksi, dan difraksi, serta penjelasan yang jelas tentang fenomena tersebut. Faktor interaktif seperti tantangan atau eksperimen yang dapat diikuti penonton juga dapat meningkatkan keterlibatan dan pemahaman. TikTok tidak hanya berfungsi sebagai situs hiburan, tetapi juga berfungsi sebagai alat edukasi karena memungkinkan siswa dan siswa untuk belajar dengan cara yang menyenangkan dan mudah diingat. (Sulistia & Simamora, 2023).
Â
Daftar Pustaka :
Isti, L. A., Agustiningsih, A., & Wardoyo, A. A. (2022). Pengembangan media video animasi  materi Sifat-Sifat Cahaya untuk siswa kelas IV sekolah dasar. EduStream Jurnal Pendidikan Dasar, 4(1), 21--28.
Laksono, H. F., Saputra, H. J., & Arisyanto, P. (2023). Pengembangan Media Light Box Materi Sifat-sifat Cahaya Pada Mata Pelajaran IPAS di Kelas IV SD. Deleted Journal, 3(2), 66--76.
Putra, R. M. (2021). CAHAYA DAN PENERAPAN SIFAT-SIFAT CAHAYA. Kubuku.
Sabilla, D. F., Fanirin, M. H., & Mardani, D. (2024). PENGARUH MEDIA SOSIAL TIKTOK TERHADAP PERKEMBANGAN PSIKOLOGI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI HAURGEULISKOLOT INDRAMAYU. Journal of Islamic Studies, 1(4), 414--427.
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. (2023). Pemahaman Konsep Sifat-Sifat Cahaya melalui Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE) pada Siswa Kelas V di MI AL-Abror - Repository Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Grafika, R. S. (2009). Undang - undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional): UU RI No.20 th.2003 | Perpustakaan Mahkamah Konstitusi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI