Kelurahan Lamper Tengah, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang (10/08/22) – Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Periode 2021/2022 telah melaksanakan kegiatan Program Kerja Monodisiplin yaitu Edukasi Pemanfaatan Limbah Cair Tahu menjadi Pestisida Organik dalam Merawat Tanaman yang Ramah Lingkungan di Sentral Tempe Tahu Pak Daryo RW 03 Kelurahan Lamper Tengah.
Industri tahu merupakan salah satu sektor industri yang dapat ditemukan dalam skala rumah tangga, oleh karena itu saat ini tidak dipungkiri banyak sekali ditemukan industri tahu yang lokasinya telah menyatu dengan pemukiman warga. Semakin pesat dan berkembangnya industri tahu saat ini akan memberi kontribusi yang besar terhadap pencemaran lingkungan melalui limbah yang dihasilkan dari proses produksinya. Industri tahu dalam proses produksinya banyak menggunakan air untuk pencucian kedelai, penggilingan, perebusan, penggumpalan, pengepresan dan pemadatan tahu. Air yang digunakan ini akan terbuang menjadi air limbah. Sebagian air limbah tahu memang akan digunakan kembali untuk digunakan sebagai larutan tambahan dalam penggumpalan proses pembuatan tahu berikutnya, namun sebagian lain air limbahnya akan dibuang ke lingkungan. Air limbah tahu yang dibuang inilah yang berpotensi besar dalam mencemari lingkungan.
Untuk meminimalisir dampak buruk yang akan terjadi di lingkungan akibat limbah cair tahu tersebut, Shivani Quinones (Mahasiswa Teknik Lingkungan KKN Tim II Universitas Diponegoro 2022) berinisiatif dalam melaksanakan Program Kerja Monodisiplin tentang Edukasi Pemanfaatan Limbah Cair Tahu menjadi Pestisida Organik. Kegiatan Program Kerja Monodisiplin ini terdiri dari dua kegiatan utama didalamnya yaitu pemberian edukasi mengenai limbah cair tahu dan pembuatan pestisida organik secara langsung dari limbah cair tahu. Kegiatan ini dilakukan dengan melibatkan beberapa pekerja pembuat tahu di Sentral Tempe Tahu Pak Daryo.
Kegiatan edukasi pemanfaatan limbah cair tahu telah dilaksanakan pada Hari Kamis, 28 Juli 2022 sedangkan pembuatan pestisida organik dilaksanakan pada Hari Senin, 01 Agustus 2022 di Sentral Tempe Tahu Pak Daryo. Â Edukasi yang dilakukan membahas tentang proses pembuatan tahu, karakteristik limbah cair tahu, dampak lingkungan dari limbah cair tahu, dan bagaimana cara memanfaatkan limbah cair tahu. Cara pemanfaatan limbah cair tahu yang dipilih adalah dengan membuat pestisida organik. Bahan dan alat yang digunakan dalam proses pembuatan pestisida organik sangat sederhana karena hanya membutuhkan beberapa bahan tambahan saja seperti tanaman herba, alkohol, dan dekomposer EM4. Alat yang digunakan juga mampu berasal dari alat yang sudah tidak terpakai seperti botol bekas. Output yang dihasilkan berupa pestisida organik ini juga dapat dijual setelah 10 hari pembuatan.
Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan mendapat respon antusias yang baik dari para pekerja tahu di Sentral Tempe Tahu Pak Daryo. Untuk dapat diterapkan dalam jangka panjang, Shivani Quinones memberikan booklet serta poster yang dimana terdapat barcode scan berisi materi-materi seputar limbah tahu. Hal ini bertujuan agar edukasi yang telah dilakukan dapat selalu diterapkan secara berkelanjutan.
Melalui kegiatan ini, harapannya industri tahu lainnya yang terdapat di Kelurahan Lamper Tengah mampu bertanggung jawab atas limbah yang dihasilkannya. Pengelolaan dan pengolahan limbah tahu tersebut juga sangat mudah untuk diterapkan agar meminimalisir dampak buruk ke lingkungan. Dengan memanfaatkan limbah cair tahu ini, peluang bisnis yang diciptakan semakin besar juga. Daripada membuang limbah ke lingkungan akan lebih baik jika dimanfaatkan bahkan dijual sebagai ide peluang bisnis.
Penulis : Shivani Quinones (NIM : 21080119120032)
Departemen : S1 - Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro
Dosen Pembimbing Lapangan : Rosyida, S.P., M.Sc.
Kelompok 87 Kelurahan Lamper Tengah
KKN Tim II Universitas Diponegoro 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H