Mohon tunggu...
Shiva NimalMaulawani
Shiva NimalMaulawani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Diniati saja

Selanjutnya

Tutup

Healthy

100 Persen Pasti Meninggal oleh Rabies

18 Juli 2023   13:20 Diperbarui: 18 Juli 2023   14:27 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir-akhir ini muncul banyak kasus orang meninggal karena rabies. Tahapan rabies sudah sampai dengan tahap yang sangat berbahaya. 100 persen orang pasti meninggal oleh rabies.  Apa iya ada cara lain untuk mengatasi kasus rabies yang sedang terjadi pada saat ini?

Kasus rabies di Indonesia sedang marak terjadi. Berdasarkan data pada April 2023 ada sebanyak 31.113 kasus gigitan hewan penular rabies, 23.211 kasus gigitan yang sudah mendapatkan vaksin anti rabies, dan 11 kasus kematian di Indonesia. Pada dasarnya rabies adalah penyakit yang sangat berbahaya karna sangat mematikan. Gejala yang dialami oleh penderita pun sangat banyak. Mulai dari gejala awal seperti lemas hingga gejala yang sangat parah yaitu takut terhadap air.

Penyakit rabies adalah penyakit virus yang mempengaruhi sistem saraf pusat pada mamalia, termasuk manusia. Penyakit ini umumnya ditularkan melalui air liur hewan yang terinfeksi, terutama melalui gigitan. Rabies disebabkan oleh virus rabies yang termasuk dalam genus Lyssavirus dalam keluarga Rhabdoviridae.

Setelah virus masuk ke dalam tubuh, virus akan menyebar melalui saraf menuju otak, di mana virus tersebut menyebabkan peradangan dan akhirnya menimbulkan gejala neurologis yang parah. Waktu inkubasi penyakit rabies dapat bervariasi mulai dari beberapa hari hingga beberapa tahun, tetapi biasanya berkisar antara satu hingga tiga bulan.

Gejala awal rabies pada manusia seringkali tidak spesifik dan dapat mencakup demam, sakit kepala, dan kelemahan. Ketika penyakit berkembang, gejala yang lebih khas muncul, seperti kecemasan, kegelisahan, halusinasi, produksi air liur berlebihan, kesulitan menelan (hidrofobia), dan ketakutan terhadap air. Tahap akhir rabies dapat meliputi kelumpuhan, koma, dan pada akhirnya kematian.

Rabies hampir selalu fatal setelah gejala muncul, sehingga menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius. Namun, rabies juga merupakan salah satu penyakit yang paling dapat dicegah melalui vaksinasi. Tindakan medis yang cepat dan pemberian profilaksis pasca-paparan (PEP) dengan rangkaian suntikan vaksin rabies dan kadang-kadang imunoglobulin rabies dapat mencegah virus menyebabkan penyakit jika diberikan sebelum gejala muncul.

Dalam hal pencegahan, penting untuk menghindari kontak dengan hewan yang berpotensi terinfeksi rabies, termasuk anjing liar, kelelawar, rakun, rubah, dan skunk. Vaksinasi hewan peliharaan, terutama anjing, adalah langkah yang efektif dalam mengendalikan penyebaran rabies. Jika Anda digigit atau tergores oleh hewan atau telah kontak dengan hewan yang mungkin terinfeksi rabies, penting untuk segera mencari perawatan medis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun