Baru-baru ini kota Lampung menjadi sorotan masyarakat Indonesia. Hal ini tidak lepas dikarenakan sebuah akun Tiktok @awbimaxreborn mengkritik Provinsi Lampung dan menyebut alasan kenapa kota tersebut tidak maju-maju. Banyak netizen yang mendukung postingan bima tersebut. Mereka berbondong-bondong mengunggah video yang memperlihatkan kondisi jalanan yang rusak serta berlubang yang ada di kota Lampung.Â
Hal yang disorot oleh Bima adalah praktek korupsi yang dilakukan oleh pemerintah kota Lampung. "Gua sering bahas jalan karena jalan itu kayak infrastruktur yang paling umum dan untuk mobilisasi ekonomi di Lampung, tapi jalan-jalan di Lampung tuh kayak 1 KM bagus, 1 KM rusak terus jalan ditempel tempel doang, ini apa sih, ini pemerintah main ular tangga atau apa," kata dia.
Serangkaian kritik yang diungkapkan oleh Bima melalui akun media sosialnya menyebabkan dia dilaporkan ke Polda Lampung oleh seseorang bernama Ginda Ansori. Tindakan kritik tersebut juga menarik perhatian Gubernur Lampung. Selain itu, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi juga membatasi kolom komentar di media sosialnya.
Di luar itu, Arinal diketahui memiliki harta kekayaan senilai Rp 22.600.702.572. Dikutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disetor Arinal pada tahun 2022, hartanya terdiri dari sejumlah aset seperti Tanah dan Bangunan, Alat Transportasi dan Mesin harta bergerak lainnya, serta kas dan setara kas. Pejabat Lampung lainnya yang juga terseret viral yaitu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, mewahnya gaya hidup Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung yang diketahui bernama Reihana. Dia memamerkan banyak tas-tas mewah dengan harga ratusan juta di sosial medianya. Belum lagi fakta mencenangkan ternyata Reihana sudah menjabat posisi tersebut selama 14 tahun tidak tergantikan sekali pun.
Rupanya, terdapat politik dinasti dari rentetan kasus-kasus yang ada di Lampung. Salah satu netizen yang diketahui tinggal di Lampung membeberkan fakta ini."Politik dinasti yang ada di Lampung merajalela hampir ada dari gubernur sampai ke bupati. Dari 15 kabupaten dan kota, lebih dari 80% terjadi politik dinasti. Dari pengusaha sampai pejabat daerah klop melakukan politik dinasti. Jadi hartanya gak kemana-mana, berputar di koleganya," ujar salah satu akun Twitter @1254Abp dikutip Ayopalembang, Selasa 18 April 2023.
Lebih parahnya lagi, dia membeberkan tidak ada warga Lampung yang dapat mengkritik soal keburukan Lampung. Hal ini akan berimbas pada perekonomian orang yang mengkritik. "Sebenarnya 90% warga Lampung gak protes soal kerusakan ini, karena pelakunya, keluarganya, semuanya, kalau diusik bakal terganggu ekonominya," pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H