Mohon tunggu...
Shiswoyo
Shiswoyo Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Juang

Cerita juang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Memperjuangkan Harapan

18 Mei 2021   07:29 Diperbarui: 18 Mei 2021   07:31 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku pernah begitu menggenggam erat perihal janji yang pernah dirimu sematkan. Aku pernah menjadikan dirimu sebagai daratan tempatku berlabuh, agar aku bisa mendarat tepat di tepi senyummu yang begitu meneduhkan.

Aku tak pernah membiarkan kesempatanku terbuang begitu saja saat bersamamu. Saat bersama dirimu aku selalu menyembunyikan sebuah rahasia yang paling syahdu, yang menjelma sebagai sebuah rasa tenang dan senang.

Aku begitu ingin dirimu mau mengintari isi pikiranku. Karena di dalam sana dirimu akan melihat begitu banyak ingatan semua tentangmu, tempat dimana seluruh rindu dan kenangan berkampung halaman.

Lambat laun kita terbiasa bersama, berjalan seirama mengiringi segala angan dan harap yang selalu kita lantunkan. Saling memupuk harap dalam diri kita masing-masing. Karena aku ingin segala harap yang pernah kita tanam akan tumbuh sebagai sebuah hal yang bisa mengutuhkan.

Namun kini dirimu yang membuatku teombang-ambing diantara sepi dan resah, membuatku merasakan kembali sebuah peperangan yang hebat antara hati dan logika dalam diriku.

Aku yang dulu begitu membiarkan diri ini dijejali semua rasa inginmu, kini kehilangan kendali yang mengarahkanku pada sebuah resah yang begitu hebat. Aku tidak pernah mempersiapkan masalah yang kini hadir diantara kita, yang mulai mengacaukan pikiranku.

Kita berjalan seakan dipenuhi dengan ketidaksuaian dalam diri kita masing-masing. Namun aku percaya bahwa ketidaksesuaian itu melangkah beriringan dengan sebuah proses penyesuaian itu sendiri.

Karena terkadang kita selalu mencari seseorang yang bisa disalahkan selain diri sendiri. Entah apa yang sebenernya kita cari, kita bertemu dengan baik, setidaknya aku berharap kita berpisah dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun