Mohon tunggu...
Shirley Sulivinio
Shirley Sulivinio Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Fast Track Batch 27

Mahasiswa Penerima Beasiswa Unggulan Kemdikbud RI 2017 Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Prodi S1 Hospitality dan Pariwisata 2017 - Program Transfer Kredit Burapha University, Thailand

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pro dan Kontra Subsidi Pulsa

9 September 2020   18:53 Diperbarui: 9 September 2020   18:50 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Masa-masa pandemi Covid-19 belum juga berakhir. Banyak aktivitas yang dialihkan, semula di kantor, sekolah, dan tempat atau fasilitas umum lainnya berubah menjadi di rumah selama masa pandemi. Efek yang dirasakan akibat adanya pandemi ini sangat dirasakan oleh banyak pihak, salah satunya adalah pihak sekolah, baik dari karyawan, guru, dan murid. Kegiatan belajar mengajar yang biasanya dilakukan secara tatap muka di sekolah beralih menjadi di rumah secara daring atau online. Tapi, banyak sekali permasalahan atau hambatan yang dihadapi selama kegiatan belajar mengajar secara daring, mulai dari fasilitas yang kurang memadai, koneksi yang tidak stabil, hingga pengeluaran yang semakin membengkak untuk kebutuhan kegiatan bagi masing-masing murid ataupun guru dan karyawan. 

Baru-baru ini terdapat berita usulan mengenai adanya subsidi pulsa yang menuai pro dan kontra. Bagi penulis, subsidi pulsa kurang tepat menjadi solusi untuk masalah atau kendala yang dihadapi ini. Penulis sendiri memilih dengan adanya bantuan potongan uang UKT atau uang kegiatan untuk sekolah sehingga uang tersebut bisa digunakan untuk membeli keperluan sekolah yang mendukung selama kegiatan belajar mengajar daring atau online. Lagipula, potongan uang UKT tersebut bisa dilakukan dengan adanya pengelolaan atau pengalihan uang kegiatan operasional yang biasa dikeluarkan saat kegiatan belajar di sekolah menjadi bantuan dana untuk masing-masing siswa atau guru yang benar-benar membutuhkan. Menurut penulis hal tersebut lebih efektif dibandingkan dengan subsidi pulsa karena belum tentu setiap murid ataupun guru memiliki fasilitas yang cukup memadai. 

Namun, balik lagi kepada kebijakan yang akan disetujui oleh pihak-pihak yang berwenang mengenai hal tersebut. Semoga apapun hasilnya menjadi hasil yang terbaik dan menjadi solusi yang terbaik bagi semua pihak terkait.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun