Masa-masa pandemi Covid-19 belum juga berakhir. Banyak aktivitas yang dialihkan, semula di kantor, sekolah, dan tempat atau fasilitas umum lainnya berubah menjadi di rumah selama masa pandemi. Efek yang dirasakan akibat adanya pandemi ini sangat dirasakan oleh banyak pihak, salah satunya adalah pihak sekolah, baik dari karyawan, guru, dan murid. Kegiatan belajar mengajar yang biasanya dilakukan secara tatap muka di sekolah beralih menjadi di rumah secara daring atau online. Tapi, banyak sekali permasalahan atau hambatan yang dihadapi selama kegiatan belajar mengajar secara daring, mulai dari fasilitas yang kurang memadai, koneksi yang tidak stabil, hingga pengeluaran yang semakin membengkak untuk kebutuhan kegiatan bagi masing-masing murid ataupun guru dan karyawan.Â
Baru-baru ini terdapat berita usulan mengenai adanya subsidi pulsa yang menuai pro dan kontra. Bagi penulis, subsidi pulsa kurang tepat menjadi solusi untuk masalah atau kendala yang dihadapi ini. Penulis sendiri memilih dengan adanya bantuan potongan uang UKT atau uang kegiatan untuk sekolah sehingga uang tersebut bisa digunakan untuk membeli keperluan sekolah yang mendukung selama kegiatan belajar mengajar daring atau online. Lagipula, potongan uang UKT tersebut bisa dilakukan dengan adanya pengelolaan atau pengalihan uang kegiatan operasional yang biasa dikeluarkan saat kegiatan belajar di sekolah menjadi bantuan dana untuk masing-masing siswa atau guru yang benar-benar membutuhkan. Menurut penulis hal tersebut lebih efektif dibandingkan dengan subsidi pulsa karena belum tentu setiap murid ataupun guru memiliki fasilitas yang cukup memadai.Â
Namun, balik lagi kepada kebijakan yang akan disetujui oleh pihak-pihak yang berwenang mengenai hal tersebut. Semoga apapun hasilnya menjadi hasil yang terbaik dan menjadi solusi yang terbaik bagi semua pihak terkait.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H