Mohon tunggu...
Omayon
Omayon Mohon Tunggu... Seniman - INDAH PADA WAKTU-NYA

Senang berkreasi seni daur ulang dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Luka Hati

7 Oktober 2022   17:17 Diperbarui: 7 Oktober 2022   17:20 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Masih terbayang jelas peristiwa itu. Tak mampu hapuskan begitu saja. Walaupun tak sedikit usaha dan perjuangan. Melekat begitu erat dan menyakitkan.

Luka hati itu bagaikan sudah membusuk. Rasa sakit itu semakin pedih mengoyak kalbu. Langkah kaki seakan terikat. Intimidasinya terus mengiang dan membayang jelas.

Kejadian kembali berulang terus. Rasa marah sebab gagal melangkah semakin mengganas. Merobek dan mencakar kanan kiri. Membakar hati dan hancurkan harapan.

Rasa percaya diri yang terkoyak. Hati yang hancur dampak suatu kisah lama. Berjuang sendiri sangatlah melelahkan. Sia-sia harap pertolongan manusia yang tidak sempurna.

Datang pada sang empunya hati. Hanya Dia yang sanggup pulihkan. Berikan hati yang baru dan bersih. Penuh sukacita damai sejahtera.

Bandung, 7 Oktober 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun