Maraknya berita terkait judi online di Indonesia tentu membuat saya tidak percaya dengan pernyataan pemerintah Kamboja dan beberapa negara lain, namun khususnya Kamboja.Â
Bahkan kini diberitakan warganet menyoroti banyaknya makanan khas Indonesia seperti warung pecel lele di Kamboja terlihat di Google Maps. Nama warung pecel lelenya juga khas Indonesia, seperti Pecel Lele Srikandi, Arena Angkringan, dan Gultik Blok M. Bahkan ada warga platform X yang membagikan foto "Warkop Aceh Multatuli" di Kamboja. Kedai-kedai lain di berbagai kawasan Kamboja juga menyediakan aneka masakan Indonesia seperti ayam goreng dan tempe goreng.
Hal ini sebenarnya tidak terlalu mengejutkan karena investigasi wartawan Kompas tahun lalu ke jantung pusat judi online di Kamboja juga telah diberitakan dan juga dipodcastkan di Youtube. Faktanya situs judi online di Kamboja banyak dioperasikan oleh orang Indonesia.Â
Salah satu yang dikenal adalah kota Sihanoukville yang sudah dijuluki kampung judi online di Kamboja. Wilayah Sihanoukville diresmikan pada 1994 sebagai resor kasino terbesar. Di sebuah gedung bertingkat lima dengan aksen merah, tidak asing lagi terlihat pekerja dari Indonesia hilir mudik keluar masuk gedung.Â
Saat malam hari, dari jendela kaca yang memanjang di lantai tiga dari dasar gedung Sadewa dapat terlihat para pekerja yang tetap siaga di depan komputer. Akses ke lantai atas gedung tentunya tertutup untuk umum.Â
Juga diketahui di Poipet, kota perbatasan Kamboja Thailand, terdapat warung makan Indonesia, baik angkringan, rumah makan padang, pecel lele, dan warung bakso. Terdapat beberapa kasino di Poipet.Â
Pada Maret 2024 lalu, Kemenlu RI merilis data peningkatan pesat Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di sektor judi berbasis teknologi daring di Kamboja.Â
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) melaporkan ada 17.121 WNI yang aktif melaporkan diri di Kamboja per 3 Maret 2024. Namun, otoritas Kamboja sendiri mempunyai catatan yang lebih besar yaitu sebanyak 73.724 WNI yang memiliki izin tinggal di Kamboja. Saat menuliskan hal ini, sungguh hati ini merasa sedih, namun tidak bisa berkata-kata.Â
Data ini selain menunjukkan betapa rendahnya kesadaran para WNI Kamboja untuk melakukan lapor diri, juga menunjukkan betapa banyaknya warga kita sendiri yang terlibat pekerjaan penipuan ini. Ya, judi online adalah penipuan bukan sekedar permainan taruhan. Salah satu perkataan bos judi online di film No More Bets, "Kamu [admin judi online] yang membuat mereka menang dan kamu juga yang membuat mereka kalah."
Beberapa WNI yang menjadi bandar judol di Kamboja juga telah teridentifikasi melalui nama-nama penerima ribuan rekening di Kamboja yang dikirim oleh sindikat jual beli rekening di Cengkareng, Jakarta Barat. Sindikat ini diketahui telah menampung 4.324 rekening selama 30 bulan beroperasi sejak tahun 2022.Â
Dilansir dari Espos, lowongan pekerjaan untuk menjadi admin judo di Poipet, Kamboja, terang-terangan diposting di sebuah media sosial.