PT SGS Indonesia tidak hanya melakukan uji terhadap roti Aoka dan Okko, tetapi juga Sari Roti dan My Roti. Hasilnya roti Aoka dan Okko terdeteksi mengandung Sodium Dehidroasetat, sedangkan zat ini tidak ditemukan pada Sari Roti dan My Roti.
Pengawet berbahaya?
Sodium Dehidroasetat tidak diizinkan ditemukan dalam bahan makanan, baik oleh CAC maupun FDA.
Codex Alimentarus Commission (CAC) adalah organisasi antarpemerintah yang dibentuk bersama oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak 1963.
CAC bertujuan untuk melindungi kesehatan konsumen dan mendorong praktik yang adil dalam perdagangan pangan.
Sodium Dehidroasetat hanya diizinkan sebagai pengawet dalam kosmetik dan produk-produk perawatan tubuh seperti sabun, sun tan, pewangi, produk untuk rambut dan kuku, dan lain-lain.
Sodium Dehidroasetat digunakan dalam produk-produk tersebut karena efek antimikrobanya, khususnya khasiat antijamurnya.
Di Uni Eropa, Sodium Dehidroasetat juga hanya diizinkan ditambahkan dalam produk kosmetik dan perawatan tubuh.Â
Sedangkan lembaga pengawas makanan dan obat Amerika FDA hanya mengizinkan bahan ini digunakan sebagai pengawet makanan pada produk labu yang telah dikupas.
Dilansir dari situs madeinchina.com, Sodium Dehidroasetat tergolong masih baru sebagai pengawet makanan. Pengawet generasi lama antara lain Sodium Benzoat, Paraben, dan Kalium Sorbat.
Makanan yang memakai Sodium Dehidroasetat sebagai pengawet antara lain tahu, asinan, selai (maksimal 0.3 gram/kg); sup; roti dan keju; mentega, margarin, dan lain-lain, dengan dosis maksimal 0.5 gram/kg. Dosis maksimal untuk sayur yang diasinkan adalah 0,3 gram/kg.