Dua pemeriksaan di rumah sakit memberikan laporan penyebab yang sama atas meninggalnya pebulutangkis muda China Zhang Zhi Jie pada Minggu (30/6/2024) di Badminton Asia Junior Championships 2024. Zhi Jie yang masih berusia 17 tahun itu disebut mengalami henti jantung mendadak.
Setelah mendadak kolaps di tengah lapangan dalam pertandingan melawan Jepang, Zhi Jie dilarikan ke dua rumah sakit, yaitu RSPAU Hardjolukito dan RSUP dr Sardjito. Sebelum kolaps, ia terlihat kejang-kejang dan kemudian langsung tidak sadarkan diri dalam hitungan detik.
Dilansir dari media Kompas, Zhi Jie sudah tidak ada denyut nadi dan napas spontan ketika tiba di Unit Gawat Darurat (UGD) RSPAU Hardjolukito. Tim medis RS tetap melakukan prosedur pijat jantung luar disertai alat bantu napas selama tiga jam.
RSPAU berjarak 4,7 kilometer atau 10 menit dari tempat pertandingan di GOR Amongrogo, Yogyakarta. Tindakan selama tiga jam tidak memberikan respons yang optimal dan mulai timbul tanda kematian sekunder. Tim medis RSPAU pun menyatakan korban meninggal pada 20.50 WIB kepada official team China.
Namun tim official China meminta agar Zhi Jie dibawa ke RSUP Dr Sardjito untuk kemungkinan penanganan lebih lanjut. Akhirnya Zhi Jie pun di bawa ke RS Sardjito dan tiba di sana pukul 22.15 WIB.Â
Tim medis RS Sardjito melakukan tindakan resusitasi jantung paru selama 1,5 jam dan tetap tidak ada respons. RS Sardjito juga mengkonfirmasi bahwa korban ketika tiba sudah dalam keadaan tidak ada denyut nadi, tidak ada napas spontan, dan disertai tanda kematian sekunder.
Kolaps di Lapangan
Setelah Zhi Jie kolaps di lapangan, tim medis baru masuk ke lapangan setelah ada perintah dari referee (pengatur pertandingan).
Dari berbagai media Indonesia diberitakan bahwa hanya dibutuhkan waktu 1 menit 20 detik bagi dokter yang memeriksa di tempat untuk memutuskan kalau Zhi Jie harus segera dibawa ke rumah sakit.Â