Mohon tunggu...
Shirley
Shirley Mohon Tunggu... Lainnya - Berpengalaman sebagai Apoteker di sebuah rumah sakit

Saya menyukai alam, musik, dan sejarah dunia. "Bacaan yang baik menyehatkan pikiran sebagaimana olahraga yang tepat menyehatkan raga."

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Misteri di Balik Suplemen Beras Angkak Merah Setelah Kematian Dua Konsumen

27 Maret 2024   23:42 Diperbarui: 28 Maret 2024   18:05 1477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kobayashi Pharmaceutical menarik produk suplemennya yang mengandung red yeast rice atau angkak. (Foto: The Japan Times)

Penarikan nasional sejumlah produk suplemen produksi sebuah perusahaan farmasi Jepang dikhawatirkan terkait dengan meninggalnya dua orang dan lebih dari seratus orang yang telah di rawat di rumah sakit. Mereka diduga mengalami gangguan kesehatan setelah mengkonsumsi suplemen dengan kandungan red yeast rice (RYR) yang diproduksi oleh Kobayashi Pharmaceutical, sebuah perusahaan farmasi yang berbasis di Osaka. Merek yang telah ditarik ada tiga yaitu satu merek dengan label "beni koji choleste help" dan dua lainnya dengan kandungan red yeast rice (RYR) atau beni koji. 

Dilansir dari Kyodo News, Kobayashi Pharmaceutical melaporkan bahwa satu orang telah meninggal karena penyakit ginjal setelah mengkonsumsi suplemen beni koji selama sekitar tiga tahun. 

"Kami sekarang menyadari dari satu kasus di mana ada hubungan penyebab potensial antara kematiannya dengan produk kami," kata pihak perusahaan. "Saat ini kami tengah menginvestigasi hubungan tersebut dan apa yang telah terjadi," demikian pernyataan perusahaan yang juga meminta maaf secara mendalam. 

Kematian orang kedua juga dilaporkan ke Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan di Jepang setelah dilakukan dengar pendapat dengan pihak perusahaan. Juru bicara utama pemerintah Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan jumlah yang dirawat kemungkinan setelah mengkonsumsi suplemen RYR tersebut mencapai 106 orang. 

Pemerintah Jepang mengatakan akan memimpin pemeriksaan darurat atas kelompok makanan dengan klaim memberikan manfaat kesehatan yang diproduksi oleh perusahaan tersebut, di mana ada sekitar 6.000 produk di kategori ini. 

Kasus kematian fatal pertama yang dilaporkan diduga berkaitan dengan suplemen yang mengandung RYR setelah Kobayashi Pharmaceutical secara sukarela menarik lima produknya pada pekan lalu, termasuk 300.000 buah kemasan dengan label "beni koji choleste help" yang merupakan informasi kepada pengguna bahwa produk tersebut bermanfaat untuk menurunkan kolesterol. 

Kobayashi Pharmaceutical mengatakan orang pertama yang meninggal secara teratur memesan produk RYR sebanyak total 35 paket sejak April 2021 hingga Februari 2024. Kematiannya diketahui setelah perusahaan menerima surel dari keluarganya pada Sabtu (23/3/2024). 

Pada Selasa (26/3/2024), perusahaan bertemu dengan anggota keluarga untuk mengkonfirmasi gejala-gejala yang dialami oleh orang tersebut dan rincian lainnya terkait bagaimana suplemen tersebut telah dikonsumsi. Kobayashi Pharmaceutical mengatakan bets produksi yang kemungkinan bermasalah adalah produksi dari pabriknya yang berada di Osaka. 

Kematian kedua dikonfirmasi setelah Departemen Kesehatan dan Lembaga Konsumen Jepang melakukan dengar pendapat dengan para petinggi dari perusahaan farmasi tersebut untuk meyakinkan apakah perusahaan telah merespon secara patut kejadian tersebut sesuai dengan peraturan perundangan. 

Senin (25/3), Kyodo News melaporkan bahwa Kobayashi Pharmaceutical menyatakan ada 13 orang yang terganggu kesehatannya setelah mengkonsumsi produknya yang mengandung beni koji, di mana 6 dari mereka di rawat inap dan 7 orang menjalani rawat jalan. Salah satu dari mereka menerima dialisis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun