Mohon tunggu...
Shiraz AkhiruRamadhan
Shiraz AkhiruRamadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Universitas Airlangga yang tertarik pada bidang robotika dan kecerdasan buatan

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Lewis Hamilton ke Ferrari: Tantangan Baru atau Penurunan Performa?

11 Desember 2024   12:15 Diperbarui: 11 Desember 2024   12:11 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lewis Hamilton sepakat gabung Ferrari di F1 2025 (Foto: Reuters)

 

Lewis Hamilton, seorang pembalap Formula 1 yang sangat terkenal, akan memulai perjalanan baru dengan bergabung ke tim Ferrari pada musim 2025 bersama dengan Charles Leclerc. Kabar ini mengagetkan banyak fans karena selama ini Hamilton sangat identik dengan Mercedes, di mana ia berhasil memenangkan enam dari tujuh kejuaraan dunia Formula 1. Namun, banyak yang bertanya-tanya bagaimana ia akan tampil di tim barunya nanti. Apakah akan sama seperti di Mercedes atau menurun?

Pindah ke Ferrari bukanlah hal yang mudah. Tim ini memang memiliki sejarah besar di dunia Formula 1, tetapi setiap pembalap yang bergabung harus menghadapi banyak rintangan. Hamilton udah sangat terbiasa dengan mobil dan cara kerja tim Mercedes. Di Ferrari, ia harus menyesuaikan diri dengan mobil baru dan mungkin itu akan membutuhkan waktu. Seperti yang ia katakan sendiri, "Ini adalah keputusan tersulit yang pernah saya buat."

Selain itu, Hamilton juga harus beradaptasi dengan budaya tim Ferrari. Setiap tim di Formula 1 memiliki cara kerja yang berbeda, dan Ferrari terkenal dengan tekanan besar dari fans dan media. Tentu, Hamilton harus siap menghadapi itu, terutama karena ia akan menjadi teammate nya Charles Leclerc, pembalap muda yang juga sangat berbakat dari tahun ke tahun.

Namun, Ada juga kekhawatiran tentang performa Ferrari. Dalam beberapa tahun terakhir, tim ini sering kesulitan tampil konsisten, terutama dalam hal strategi balapan. Kalau mobil Ferrari tidak cukup kompetitif, maka Hamilton mungkin akan kesulitan untuk bersaing di puncak. Ini semakin diperparah dengan fakta bahwa Hamilton belum menang balapan sejak akhir 2021.

Regulasi baru di musim 2025 juga bisa menjadi tantangan. Semua tim, termasuk Ferrari, harus beradaptasi dengan aturan tersebut. Kalau Ferrari tidak bisa cepat menyesuaikan diri, Hamilton mungkin akan kesulitan untuk mendapatkan hasil yang baik.

Selain faktor teknis, kondisi fisik dan mental Hamilton juga perlu diperhatikan. Saat musim 2025 dimulai, ia sudah hampir berusia 40 tahun. Banyak yang bertanya-tanya apakah ia masih memiliki stamina dan motivasi yang sama seperti saat ia muda.

Meskipun begitu, Hamilton sendiri merasa bahwa pindah ke Ferrari adalah kesempatan untuk memulai sesuatu yang baru. Ia ingin menulis cerita baru dalam kariernya, dan ini bisa menjadi motivasi besar baginya untuk berhasil di tim barunya.

Kesimpulannya, meskipun Hamilton adalah pembalap yang sangat berpengalaman, pindah ke Ferrari pada 2025 akan menjadi tantangan besar. Ia harus beradaptasi dengan mobil baru, rekan setim baru, dan menghadapi tekanan besar. Apakah ia bisa sukses di Ferrari? Kita hanya bisa menunggu dan melihat bagaimana nantinya di musim baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun