Mohon tunggu...
Shira Febriska
Shira Febriska Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Shira Febriska, Lahir dan menetap di Samarinda. Menyelesaikan pendidikan di SD Negri 017 Samarinda, lalu melanjutkan pendidikan di SMP Negri 5 Samarinda, dan SMK Negri 1 Samarinda. Sekarang tengah menempuh Studi Manajemen di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Sosial dan Psikologis Pelecehan terhadap Perempuan: Memahami dan Membangun Keberanian dalam Menghadapinya

25 Januari 2024   15:13 Diperbarui: 5 Februari 2024   11:26 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : Rappler.com

Pelecehan verbal dan non-verbal merupakan masalah serius yang dapat merusak kesejahteraan individu dan komunitas secara keseluruhan. Catcalling adalah salah satu tindakan verbal atau perilaku cabul yang ditujukan kepada perempuan di ruang publik. Bentuknya bervariasi, mulai dari siulan, komentar tentang penampilan korban, hingga ejekan seksual. Fenomena ini menciptakan lingkungan yang tidak nyaman dan seringkali membuat perempuan merasa terancam. Salah satu Dampak Sosial dari Catcalling dapat memperkuat budaya pelecehan yang merugikan dengan menormalisasi tindakan yang seharusnya dianggap tidak pantas. Hal ini menciptakan lingkungan di mana perempuan merasa tidak aman dan terpinggirkan. 

Dampak selanjutnya yaitu Pembatasan Kebebasan Perempuan, Pelecehan verbal dapat membatasi kebebasan perempuan untuk berpartisipasi dalam kehidupan publik tanpa takut dicemooh atau diintimidasi. Ini menciptakan hambatan bagi keseimbangan gender dalam ruang sosial. Dampak Psikologis dari Catcalling yaitu Stres, Kecemasan, juga Dampak Jangka Panjang. Perempuan yang menjadi korban catcalling sering mengalami tingkat stres dan kecemasan yang tinggi. Komentar merendahkan dan ejekan seksual dapat merusak kesejahteraan mental mereka. Pengalaman catcalling dapat meninggalkan bekas psikologis yang berkepanjangan, seperti penurunan kepercayaan diri, gangguan kepercayaan pada orang lain, dan bahkan PTSD (Post Traumatic Stress Disorder).

Cara membangun keberanian dalam melawan bentuk pelecehan ini untuk menciptakan lingkungan yang aman, serta memberdayakan individu untuk memberikan respons yang tepat yaitu :

  • Pahami Bentuk Pelecehan : Memahami perbedaan antara pelecehan verbal dan non-verbal adalah langkah awal untuk menghadapinya. Dengan mengenali tanda-tanda dan perilaku yang merugikan, individu dapat lebih mudah menentukan cara terbaik untuk merespons.
  • Kembangkan Kesadaran Diri : Kesadaran diri adalah kunci untuk melawan pelecehan. Artikel ini akan menjelaskan pentingnya mengenali nilai-nilai pribadi, batasan, dan memahami dampak emosional pelecehan terhadap diri sendiri.
  • Pelajari Teknik Komunikasi Efektif : Memberikan pelatihan mengenai teknik komunikasi efektif dapat membantu individu menyampaikan ketidaksetujuan mereka dengan lebih tegas dan meyakinkan, tanpa merugikan hubungan sosial.
  • Peran Pendidikan dan Pelatihan : Sekolah, tempat kerja, dan organisasi dapat berperan penting dalam memberikan pendidikan dan pelatihan terkait pelecehan. Menyajikan contoh kasus dan memberikan keterampilan melawan pelecehan dapat membentuk individu yang lebih siap.
  • Aktivisme Online dan Offline : Melibatkan diri dalam aktivisme, baik melalui media sosial atau kegiatan langsung, dapat menjadi cara efektif untuk mengatasi pelecehan secara lebih luas. Artikel ini akan membahas peran individu dalam membentuk opini publik dan memperjuangkan perubahan.
  • Laporkan Pelecehan : Membangun keberanian juga berarti memiliki keberanian untuk melaporkan pelecehan. Artikel ini akan memberikan panduan praktis mengenai proses pelaporan dan dukungan yang tersedia.

Artikel ini di buat untuk menyoroti seriusnya dampak sosial dan psikologis pelecehan verbal dan non-verbal terhadap Perempuan, juga sebagai edukasi memahami dan menjaga nilai-nilai etika dalam bermasyarakat. Catcalling menciptakan lingkungan yang tidak nyaman, menormalisasikan pelecehan, dan membatasi kebebasan perempuan dalam ruang publik. Secara psikologis, korban mengalami tingkat stres, kecemasan, dan dampak jangka panjang pada kesejahteraan mental mereka. Pentingnya bagi kita kaum perempuan membangun keberanian dalam menghadapi pelecehan, upaya ini diarahkan untuk menciptakan lingkungan yang aman, memberdayakan individu, dan merespons pelecehan dengan tegas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun