Mohon tunggu...
Shintiya Fatmasari
Shintiya Fatmasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka menjadi diri saya sendiri:)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Shalat, Oase Kedamaian di Tengah Rumitnya Kehidupan

20 Juni 2024   11:22 Diperbarui: 20 Juni 2024   12:03 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam agama islam kita mengenal adanya rukun islam yang kedua yaitu shalat. Dimana shalat disini adalah suatu ibadah wajib bagi umat islam guna mendekatkan diri kepada Allah SWT sebagai sang maha pencipta. Bagi kehidupan seorang muslim, shalat dianggap sangat penting yang apabila ditinggalkan akan mendapatkan dosa. Adapun setiap selesai melaksanakan shalat hati akan menjadi jauh lebih tentram karena merasa dekat dengan Allah SWT.

Pada zaman sekarang ini semakin banyak kesibukan serta tuntutan dalam menjalankan kehidupan, setiap orang selalu dihadapkan dengan aktivitas yang padat, mulai dari pagi sampai malam hari bahkan dari pagi sampai pagi kembali, mereka sibuk dengan urusan dunia masing-masing. Hal tersebut sering kali membuat seseorang mengalami tekanan, baik fisik maupun mental yang mana membuat mereka selalu berfikir bahwa tubuh maupun pikiran mereka sedang terjebak di dalam urusan yang melelahkan.

Namun ditengah rumitnya kehidupan yang tengah dilalui, shalat menawarkan oase kedamaian dan ketentraman yang amat diperlukan bagi setiap individu. Dengan shalat, semua kesulitan duniawi terasa lebih mudah dilalui, shalat menjadi saat-saat penting dimana kita dapat melepaskan sejenak segala bentuk keresahan. Saat hendak mengambil air wudhu untuk melaksanakan shalat, segala kegiatan duniawi ditinggalkan barang sejenak, baik tubuh maupun pikiran seseorang diajak untuk berhenti dari segala sesuatu yang berhubungan dengan duniawi serta senantiasa fokus pada tujuan yaitu guna mendekatkan diri kepada sang pencipta yakni Allah SWT.

Setiap gerakan di dalam shalat seperti rukuk, sujud, dan duduk diantara dua sujud melibatkan peregangan dan relaksasi otot yang dianggap sama dengan latihan fisik ringan yang dapat membantu melepaskan ketegangan fisik dan mental. Saat seseorang dapat fokus pada gerakan dan bacaan dalam shalat, dapat mengalihkan perhatian dari stres harian dimana bacaannya memiliki arti yang mendalam. Adapun do'a dan dzikir yang dilakukan setelah shalat dapat  memperkuat rasa ketergantungan dan keyakinan pada Allah SWT bahwa ada kekuatan yang lebih besar yang mengatur segalanya. Shalat juga mengajarkan keikhlasan,ketika seseorang berserah diri kepada Allah SWT, dapat mengurangi beban pikiran dan memberikan rasa lega. Keyakinan bahwa allah mengatur segala sesuatu dengan bijaksana dapat mengurangi perasaan cemas.

Dalam shalat, juga sering kali seseorang merenungkan nikmat yang telah didapatkan dari Allah SWT dan mengucapkan rasa syukur, ini membuat seseorang fokus kepada sesuatu yang bersifat positif dan merasa bersyukur atas karunia Allah SWT yang mana hal tersebut juga merupakan salah satu hal yang dapat mengurangi beban ditengah rumitnya kehidupan.

Dalam islam, shalat sendiri terbagi menjadi lima waktu (shubuh, dzuhur, asar,maghrib, dan isya) yang dilakukan secara rutin setiap harinya, dengan adanya lima waktu tersebut seakan-akan menjadi jeda dimana seseorang dapat beristirahat dari segala aktivitasnya, mendorong seseorang untuk dapat melaksanakan shalat tepat pada waktunya,sehingga dengan demikian seseorang dapat mengatur kembali pola hidup dengan membangun kedisiplinan supaya mendapatkan keseimbangan serta ketentraman ditengah-tengah rumitnya kehidupan yang sedang dilalui. 

Setiap waktu shalat dapat dijadikan sebagai kesempatan untuk dapat berbenah diri dengan mengingat-ingat kesalahan dan berusaha untuk memperbaikinya supaya tetap berada pada jalur yang sesuai dengan ajaran islam. Dengan demikian, shalat bukan hanya menjadi kewajiban agama, tetapi juga menjadi cara yang efektif untuk menghadapi dan mengelola rumitnya kehidupan pada saat ini.

Menjaga konsistensi dalam shalat di tengah kesibukan hidup bisa menjadi tantangan karena persaingan prioritas utama, adapun juga terdapat hal-hal lain yang berpotensi gangguan yang berasal dari lingkungan sekitar seperti pekerjaan, dan kurangnya motivasi semangat. Adapun solusi yang dapat ditawarkan adalah dengan menetapkan shalat sebagai prioritas utama, mengunakan waktu dengan sebaik-baiknya, menciptakan lingkungan yang mendukung, dan memperkuat motivasi dengan memahami nilai spiritual dari shalat. 

Hal tersebut meliputi pemahaman yang lebih dalam tentang makna shalat dalam islam dan merenungkan manfaat pribadi dari konsistensi dalam melaksanakan ibadah shalat. Dengan Kedisiplinan dan konsistensi, kita dapat memperkuat ikatan spiritual dengan Allah SWT dan insyaallah dapat mencapai stabilitas dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian, shalat merupakan jalan utama bagi ketentraman dan kedamaian batin. Shalat bukan hanya ritual, melainkan kebutuhan. Dengan mendalami shalat, kita dapat menemukan oase kedamaian di tengah-tengah rumitnya kehidupan ini. Mari kita jelajahi lebih mendalam lagi mengenai keindahan serta kekuatan shalat supaya menemukan harta kartun kedamaian yang senantiasa dinanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun