Mohon tunggu...
Shintia Permata
Shintia Permata Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Hai, I'm Shintia. WELCOME to my write ^^

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Jangan Galau Terus Dik!

10 April 2015   11:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:18 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu tau, galaumu mempersempit duniamu, mempersempit pandanganmu terhadap dunia yang luas ini. Bukan itu saja, lihatlah langkahmu terhenti bukan ?

Dik, aku tak bosan mendengarkan ceritamu, tapi aku bosan mendengar keluh kesahmu, kegalauanmu yang seakan-akan tak pernah berujung.
Kamu merasa terpenjara dengan kepatuhanmu terhadap yang lebih tua, kamu merasa tak punya kesempatan untuk dirimu sendiri, ah seharusnya aku katakan lebih tepatnya "kamu bosan !?".
Kamu tau, tak ada yang memaksamu untuk galau, untuk resah keluh kesah, tak ada. Bahkan masalahmu pun tak pernah memaksamu untuk memikirkannya, hanya saja kau yang sebenarnya ingin memikirkannya, menjadikannya sebagai beban yang berat, sampai-sampai kau seperti tak sanggup lagi untuk menanggunggnya, bukankah begitu dik ?
Ah, kamu terlalu muda untuk punya banyak masalah dik.

Begini dik, aku tak akan menyuruhmu memilih ini atau itu, tapi aku hanya memberikan arahan padamu. Kamu anak muda, jiwamu juga muda, mimpi-mimpimu pun masih sangat segar, jalanmu masih sangat panjang dan hobi-hobimu sangat mengagumkan seperti yang kau ceritakan padaku. Nah, disinilah letak masalahnya, kau tak menemukan jalan yang tepat untuk ditempuh. Aku tak tau karna terlalu banyak jalan kah atau malah tak satupun jalan yang kau suka ?
Ambillah satu masalah yang sangat membebani pikiran, hati dan semua kegitaanmu, lalu rasakan seberapa besarkah ? sebesar gunungkah dik ? sebesar butiran debukah ? atau malah tak ada, tak terlihat ?
Ku tanya sekali lagi, sebesar apakah masalahmu ? coba ku lihat !

Jangan berikan kesempatan pada hatimu yang membenci, hatimu yang mengutuk keadaan, hatimu yang tak rela kau berada disini, hatimu yang mencaci maki akan kepatuhanmu sebagai anak untuk bicara satu katapun, satu katapun. Jangan biarkan !. Sekarang coba kau rasakan lagi masalahmu tanpa mendengarkan kata-kata hati yang membenci keadaanmu. Adakah masalahmu itu berwujud dik ? adakah ? jika ada akan kuhancurkan untukmu, akan ku lenyapkan dari dunia ini untukmu.
Tapi kenyataannya apa dik ? Masalah itu abstark, tak terlihat, aku tak bisa menghancurkannya untukmu karna masalah itu tak berwujud.

Dik, masalahmu itu hanya ada di kepalamu, tak berwujud sama sekali, sungguh. Jadi beban berat yang selama ini bersemayam di kepalamu, di hatimu, di semua kegiatanmu itu tidak ada, hanya imajinasi dik. Kau bisa mengendalikannya, mengotak atik, membelokan kemana pun yang kamu, karna sungguh masalah itu hanya imajinasi, bahkan kau bisa menghancurkannya jika kau ingin.

Karna itu sudah ku katakan, jangan terlalu banyak berimajinasi dik, apa lagi berhayal sesuatu yang membuatmu semakin menciut. Terlalu banyak berimajinasi, berhayal membuat kamu semakin enggan untuk melangkah karna kamu telah merasa nyaman dengan imajinasimu sendiri. Apa mungkin selama ini kamu tak beranjak dari masalahmu karna kamu telah merasa nyaman dengan masalahmu itu ? piye toh dek, seneng e mbek masalah ? hahaha

_adikku yang muda belia ini untukmu dari kakakmu yang juga masih muda belia_

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun