Mohon tunggu...
Shintia Permata
Shintia Permata Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Hai, I'm Shintia. WELCOME to my write ^^

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Indonesiaku Krisis

14 Maret 2015   18:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:40 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maraknya Indonesia terhadap krisis pada tahun-tahun sebelumnya, bukan hanya krisis ekonomi, finansial, dan moneter. Saat ini menurut berita yang saya baca, Indonesia mengalami krisis energi. Krisis energi yang telah menjadi bacaan pada beberapa berita, surat kabar ataupun pembicaraan masyarakat baru-baru ini.
Krisis energi disebabkan karena berkurangnya cadangan minyak bumi, yang mana berkurangnya cadangan minyak bumi dikarenakan terlalu bergantungnya manusia terhadap pemakaian minyak bumi dan terdapatnya ketidakseimbangan permintaan dan penawaran energi yang didorong pesatnya pertambahan penduduk dan industrilisasi yang mengakibatkan terkurasnya cadangan energi dalam jumlah yang besar.

Menurut pakar minyak bumi dan gas Indonesia, Abdul Muin, berdasarkan data yang diperolehnya pada 2013, hanya 3,7 miliar barel atau setara 0,2% cadangan minyak bumi yang hanya dimiliki Indonesia." Jika cadangan minyak bumi terus menurun maka bisa diperkirakan hanya cukup 10 sampai 11 tahun ke depan," ujarnya.
Pada 2014 lalu, seorang menteri SDM, Sudirman Said telah menegaskan tentang kekhawatirannya terhadap krisis energi, karena bisa saja Indonesia terjadi krisis energi jika tidak diatasi dari sekarang. "Kilang minyak kita sudah sama tua umurnya, sehingga bisa saja terjadi krisis energi di Indonesia," ujarnya.

Jika krisis ini tetap dibiarkan, maka akan berdampak besar terhadap perekonomian negara dan roda kehidupan masyarakat. Bukan hanya  itu, berkurangnya cadangan minyak bumi juga akan mempengaruhi harga minyak dan kelangkaan minyak di pasaran, yang akan berdampak buruk bagi mereka yang tak mampu. Maka seharusnya, kita sebagai seorang yang arif terhadap lingkungan saat ini harus bisa meminimalkan pemakaian energi seminim mungkin, tidak berketergantungan terhadap BBM, dan mengaplikasikan pemakaian energi yang terbarukan sebagai salah satu solusi untuk mengatasi krisis energi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun