Di sebuah warung kopi (warkop) kecil yang terletak di pojokan jalan, ada cerita yang selalu membuat orang tertawa ketika mendengarnya. Warkop itu tidak seperti warkop pada umumnya, karena ada seorang penjaga yang sangat "unik" dan berbeda dari lainnya. Penjaga ini adalah seorang hantu, yang konon katanya sudah menjadi bagian dari warkop itu sejak bertahun-tahun lalu.
Cerita dimulai pada suatu malam yang gelap dan sepi. Warkop ini baru saja tutup, dan semua pelanggan sudah pulang. Tapi, tidak ada yang tahu bahwa di balik tirai hitam di sudut ruang, ada sosok yang sedang menunggu. Namanya adalah Hantu Pak Slamet. Pak Slamet bukanlah hantu sembarangan. Dia dulunya adalah pemilik warkop itu, seorang pria yang sangat humoris dan suka bercanda.
Suatu malam, ada seorang pemuda bernama Dito yang datang terlambat untuk minum kopi. Saat itu, warkop sudah tutup, tetapi Dito yang sangat ingin ngopi, memutuskan untuk mengetuk pintu belakang. Tidak lama kemudian, pintu dibuka oleh sosok yang tampak seperti Pak Slamet.
Dito kaget, "Eh, Pak, kok sudah tutup? Saya belum ngopi nih, Pak!"
Pak Slamet, dengan senyum lebar, menjawab, "Oh, kamu masih mau kopi? Boleh-boleh, tapi ada syaratnya!"
Dito bingung, "Syarat apa, Pak?"
"Harus bisa jawab tebak-tebakan dulu!" kata Pak Slamet dengan suara yang sedikit menyeramkan, tetapi tetap terdengar lucu.
Dito tertawa, "Tebak-tebakan? Yaudah, Pak, saya coba aja!"
Pak Slamet mulai dengan tebakannya, "Apa yang hidup di malam hari, selalu bersembunyi, tapi kalau ketemu orang langsung kabur?"
Dito berpikir sejenak, kemudian menjawab dengan percaya diri, "Hantu, Pak!"
Pak Slamet tertawa terbahak-bahak, "Benar! Tapi, itu bukan jawaban yang saya cari. Jawaban saya adalah... ‘penjaga warkop yang nggak mau tidur’!"