Mohon tunggu...
Shintia caroline
Shintia caroline Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya adalah mahasiswi Universitas Pamulang Jurusan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Anak: Kisah Pohon Pisang

11 Juni 2023   17:35 Diperbarui: 11 Juni 2023   17:39 2751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi halobunda.com

Cerita anak merupakan cerita yang banyak disenangi oleh anak-anak dan berisi amanat atau pesan yang terkandung untuk disampaikan kepada anak sebagai bahan pelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, cerita anak juga sering dijadikan sebagai cerita penghantar sebelum tidur. Berikut merupakan cerita anak yang bertemakan tumbuhan yang bisa dijadikan sebagai cerita penghantar tidur anak anda.

Kisah Pohon Pisang

Disebuah kebun, hiduplah beberapa tanaman yang hidup damai dan berdampingan. Ada pohon cabai, pohon tomat, pohon pisang, pohon jeruk, dan pohon mangga yang besar.

Suatu hari pohon pisang terlihat termenung dan sedih. Ia sedang memikirkan nasib dirinya yang tak lama lagi akan mati, karena pohon pisang hanya bisa berbuah sekali saja setelah itu ia akan mati. Sedangkan pohon cabai, pohon tomat, pohon jeruk, dan pohon mangga merasa kebingungan melihat pohon pisang yang sedari tadi hanya diam.

"Kamu kenapa pohon pisang? Kenapa kamu terlihat sedih?" Tanya pohon cabai.

"Ceritalah kepada kami" sambung pohon jeruk.

Pohon pisang menghembuskan nafasnya pelan-pelan lalu bercerita alasan kenapa ia terlihat bersedih.

"Aku sangat sedih, karena hidupku tak lama lagi. Lihatlah buahku ini, sebentar lagi mereka akan menguning dan setelah itu akupun akan mati" kata pohon pisang.

Setelah mendengar cerita dari pohon pisang, pohon cabai, pohon tomat, pohon jeruk, dan pohon mangga mencoba untuk menghibur pohon pisang agar tidak bersedih lagi.

Pohon mangga berkata, "Jangan bersedih pohong pisang. Kamu tahu, kamu adalah salah satu pohon yang sangat bermanfaat untuk manusia"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun