Mohon tunggu...
Shinta Widyasari
Shinta Widyasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 UAD

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Prestasi OPSI Dikpora DIY SMAN 2 Bantul

25 Maret 2024   19:10 Diperbarui: 25 Maret 2024   19:23 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) merupakan ajang bidang sains untuk menggali bakat dan talenta siswa SMP dan SMA. Tahapan seleksi OPSI tahun 2024 dimulai dari kegiatan registrasi, unggah proposal, reviu proposal, mendapatkan saran dan masukan, dan melaksanakan penelitian guna menjaring peserta terbaik dari 38 provinsi. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu provinsi yang turut serta dalam OPSI tahun 2024.

Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga melalui Bidang Pendidikan Menengah DIY yang bekerja sama dengan Science Hunter Indonesia (SHI) melakukan pembinaan, bimbingan, dan pelatihan terhadap 50 karya penelitian sebelum tahap pengiriman proposal penelitian ke Nasional yang dimulai pada bulan Maret 2024. SMAN 2 Bantul berhasil mengirimkan dua naskah yang lolos di DIKPORA DIY pada tahap seleksi awal.

Salah satu proposal yang diajukan yaitu karya ilmiah oleh Almira Ahadia Agustin kelas XI-1 SMAN 2 Bantul dengan bidang Fisika Terapan dan Rekayasa (FTR). Proposal yang diajukan berjudul "Inovasi Nitrogen Check Up untuk Pertanian Jagung melalui Artificial Intelligence Recognation Berbasis IT". "Saya memilih judul ini karena hasil pertanian jagung di Indonesia hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan saja. Padahal jagung dapat digunakan sebagai bahan kosmetik, kebutuhan industri, dan pakan ternak", ujar Almira. Alasan ia mengajukan ide tersebut yaitu untuk mendukung kegiatan smart farming.

Adanya kegiatan ini dapat melatih peserta didik untuk meningkatkan inovasi dalam bidang penelitian. Selain itu, peserta didik dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, analisis, kreatif, dan problem solving serta mengembangkan keterampilan abad 21 melalui eksplorasi ide dalam kegiatan penelitian. Dengan demikian dapat mencetak ilmuwan muda yang berkontribusi dalam membangun Indonesia melalui dunia ilmu pengetahuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun