SHINTA VR dan MilleaLab menginisiasi IEDTalk webinar ke-2 bertajuk "Education Day 2023: How to Balance Productivity & Mental Health for Gen Z".Â
Dalam rangka menyebarkan kebaikan melalui gagasan kombinasi antara teknologi imersif dan pendidikan,Webinar ini diadakan online pada Sabtu, 27 Mei 2023 dengan Debora Basaria, M. Psi (Psikolog) sebagai narasumber. Antusiasmenya luar biasa sehingga peserta yang mencapai 100 orang. Debora menyampaikan, "Pada webinar ini, [tataran saya] adalah bagaimana memahami situasi dan kondisi para Generasi Z." Debora membuka presentasinya dengan perbedaan signifikan Generasi Z (selanjutnya ditulis Gen Z) dengan generasi sebelumnya, yakni perkembangan teknologi.Â
Pada kenyataannya, Gen Z digandang sebagai generasi yang memiliki potensi terbaik dibandingkan generasi lainnya. "Gen Z itu rentan terkena isu kesehatan mental, tapi harus yakin karena ada peluang untuk sukses yang disertai pemahaman akan kondisi untuk berproses dan improve," ucap Debora. Tentunya, potensi serta peluang bagi Gen Z dapat termaksimalkan, tergantung pemanfaatan perkembangan teknologi zaman ini. Lebih lanjut, Debora menjabarkan 6 karakteristik utama Gen Z terkait kelebihan serta potensi faktor penyebab kesehatan mental; More global, stand out, under the influence, experiences highly valued, more demand, pro- social responsibility.
Keenam karakteristik utama Gen Z tersebut merupakan hasil bentukan dari pengaruh signifikan teknologi, terutama media sosial. Faktanya, seperti ucapan Debora, bahwa sebagian besar pengguna media sosial didominasi oleh Gen Z yang disusul oleh para Millenial.
Hal ini menunjukkan media sosial sangatlah berkaitan erat dengan Gen Z. Karakteristik more global menandakan tidak terbatasnya akses informasi bagi Gen Z melalui media sosial. Debora pun menyebut Gen Z cenderung lebih berfokus pada pengekspresian dirinya dan mengkiblatkan para influencer dan selebriti. Di lain sisi, Debora mengatakan Gen Z sangat menaruh nilai tinggi pada pengalaman sehingga kebanyakan orang tidak ragu mencoba berbagai pengalaman.
Kendati demikian, Debora menyarankan, "Bagus ya mencoba banyak pengalaman, tapi hati-hati untuk mencoba pengalaman karena ada yang baik dan tidak." Oleh karena teknologi memberikan banyak kebebasan bagi Gen Z yang menuntun pada banyaknya pilihan, Gen Z tidak sedikit punya permintaan terkait apa pun. "Mereka diberikan banyak pilihan, tetapi ketika permintaan mereka tidak dipenuhi, mereka akan sedih akan hal itu," ucap Debora. Karakteristik terakhir, yaitu pro social responsibility. "Nah ini bisa positif dan bisa negatif, tergantung kita memilah untuk memilih ingin pro ke arah mana," papar Debora.
Debora pun mengutarakan satu poin menarik yang menjadi sorotan utama dari webinar ini, yaitu teknologi seperti media sosial bisa menjadi penyembuh terbaik saat Gen Z mengalami kesehatan mental. Debora melanjutkan, "Perkembangan teknologi tidak bisa kita pungkiri tetapi jika Gen Z dapat menggunakannya dengan keperluan positif tentunya ini akan menjadi wadah yang sangat baik untuk mental mereka." Kita tidak dapat menghindari perkembangan inovasi teknologi yang semakin canggih dari hari ke hari. Semuanya akan kembali kepada kita sebagai penggunanya, terutama para Gen Z.
IEDTalk Webinar "Education Day 2023: How to Balance Productivity & Mental Health for Gen Z" ditutup dengan sesi Q & A yang menuai sejumlah respons menarik dari peserta. Debora menjawab sebuah pertanyaan yang berkenaan dengan karakteristik Gen Z yang tertutup. Generasi Z, sangat ekspresif, dalam artian mereka memiliki cara tersendiri mengekspresikan diri. Pengekspresian diri tersebut seringya tersalurkan lewat media sosial. Tidak hanya itu, para Gen Z dapat pula mengutarakannya melalui bentuk karya seni dan sebagainya. Semua individu memiliki caranya tersendiri dalam mengekspresikan diri, itulah yang terpenting.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H