Yogyakarta – Pada hari Senin (17/03) mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Program Studi Ilmu Komunikasi mengadakan kuliah terbuka pada mata kuliah Jurnalisme Online yang diampu oleh Yohanes Widodo dengan judul Membedah Jurnalisme Online bersama Giras Pasopati. Giras adalah alumnus UAJY yang pernah aktif di pers mahasiswa ”Pasti”, Koran Tempo, Bisnis Indonesia, dan kini CNN Indonesia. Pengalamannya bergulat dengan media ini dibagikannya kepada mahasiswa. Kuliah ini diadakan di Ruang Lab Komputer FISIP UAJY Jl. Babarsari No. 6 Yogyakarta pada pukul 13.30 – 16.00.
Kuliah kali ini menarik karena Giras tatap muka dengan semua mahasiswa, namun termediasi mengunakan aplikasi online, cocok dengan judul mata kuliah ini. Giras mengawali topik kali ini dengan sejarah jurnalisme online. Kemudian ia menyampaikan bahwa media online di Indoensia kini sedang populer dan semakin banyak digunakan. ”Media baru ini sedang nongkrong di Indonesia. Media ini istilahnya menawarkan sensasi dalam menikmati sajian pakai yang diramu dengan halaman yang interaktifnya ada infografisnya ada animasinya sampai laporan khususnya seperti longform. Pendekatannya sudah diproses menggunakan teknologi pakai aplikasi”.
Menurtunya, longform ini merupakan wadah baru dengan format berita di majalah. Longform memiliki keunggulan untuk menyajikan berita yang lebih mendalam (in-depth repoting) namun dalam bentuk media online. Meskipun dalam bentuk online, Jurnalisme Online tetap harus mengacu pada 10 elemen jurnalisme menurut Bill Kovach. ”Istilah longform sekarang mulai dikenal dengan nama jurnalisme sastrawi. Biasanya terdiri dari 1.000 – 20.000 kata. Jadi kita bisa memindahkan format berita kedalaman berita yang lebih dalam dan lebih contenable variative ke media online”, jelasnya.
Sebagai contohnya, kita bisa melihat halaman longform di CNN Indonesia.
Mengingat Jurnalisme dalam media online biasanya berlomba-lomba untuk menajadi yang tercepat dalam menyampaikan berita, pertanyaan kemudian dilontarkan oleh Yohanes Widodo kepada Giras. "Bro, mana yang lebih diutamakan di CNN, kecepatan atau kedalaman berita?" Kemudian Giras menjelaskan, bahwa aspek yang diutamakan adalah pada kedalaman dan akurasi berita. Menurut Giras, cepat itu baik namun perlu juga diimbangi dengan berita yang benar. "Meskipun kalah cepat dengan media berita yang lain, namun CNN menyiasatinya dengan mencari angle berita yang berbeda", jelasnya. Hal ini dilakukan sehingga CNN tetap memiliki kekhasan dengan beritanya yang mendalam dan akurat.
Adi Bayu, salah satu mahasiswa kemudian bertanya mengenai judul berita yang kadang sensasional. Giras kemudian menjelaskan bahwa judul berita harus sesuai dengan isi beritanya. "Dalam hukum itu istilahnya asas praduga tak bersalah, jadi kita tidak boleh mendahului fakta kalau hal itu belum terjadi dan jangan menggunakan bahasa yang lebay yang terlalu berlebihan", jelasnya. Berita harus bisa berimbang dan akurasi berita dijunjung tinggi oleh CNN dalam mengedepankan fakta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H