Hari pahlawan merupakan sebuah peristiwa untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada tanggal 24 -- 30 Oktober 1945 di kota Surabaya. Peristiwa tersebut adalah pertempuran yang terjadi antara negara kita dengan negara Inggris untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia pasca proklamasi kemerdekaan.
Peristiwa ini dikenal sebagai pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah melawan kolonialisme, sebagai bentuk penghargaan dan mengenang jasa pahlawan yang gugur dalam pertempuran tersebut, Pemerintah pun menetapkan "Hari Pahlawan Nasional" setiap tanggal 10 November.
Pertempuran berdarah yang terjadi di Surabaya ini berawal saat datang pasukan sekutu yang tergabung dalam NICA ke Surabaya pada 25 Oktober 1945, pasukan tersebut dipimpin oleh Jenderal Mallaby.
Kedatangan sekutu ini awalnya hanya untuk mengamankan tawanan perang dan melucuti senjata tentara Jepang serta menjaga ketertiban pasca kemerdakaan. Namun amarah warga Surabaya terpancing setelah pasukan sekutu tersebut. Hingga akhirnya, warga Surabaya melancarkan serangan guna mengusir pasukan sekutu.
Akibat terbakarnya amarah warga Surabaya, terjadilah pertempuran dahsyat antara warga Surabaya dengan pasukan sekutu dan Inggris yang membuat Jenderal Mallaby tewas. Lalu posisinya digantikan oleh Jenderal Robert Mansergh.
Dampak dari tewasnya Jenderal Mallaby membuat amarah pasukan Inggris kian memanas, sehingga pada tanggal 9 November 1945, jenderal Robert Mansergh mengeluarkan ultimatum kepada warga Surabaya. Adapun isi ultimatum tersebut yaitu meminta rakyat Indonesia untuk menyerahkan seluruh persenjataan dan berhenti melakukan perlawanan terhadap pasukan Inggris.
Pihak Indonesia diberikan tenggang waktu sampai pukul 6 pagi, 10 November 1945. Jika ultimatum tersebut tidak diindahkan, maka pihak Inggris akan menyerbu kota Surabaya dari berbagai arah (darat, laut, dan udara).
Maka dengan serentak, warga Surabaya menolak permintaan tersebut, sehingga terjadilah pertempuran berdarah tepat pada tanggal 10 November 1945. Akibat pertempuran dahsyat tersebut sebanyak 20.000 pejuang Indonesia gugur. Sedangkan dari pihak sekutu memakan korban jiwa 1.500 orang.
Pertempuran ini memakan waktu selama tiga minggu lebih. Pertempuran ini menjadi pertempuran pertama dan terlama pasca proklamasi kemerdekaan. Pertempuran ini juga menyebabkan kerugian cukup banyak bagi Indonesia.
Dalam pertempuran ini, banyak sekali pejuang-pejuang yang mengerahkan segala kemampuan dan keterampilan dalam bergerilya, diantara mereka adalah Bung Tomo, HR. Mohammad Mangoendiprodjo, Mayjen Sungkono.
Pertempuran ini merupakan jasa yang sangat besar yang diberikan oleh pahlawan kepada negara kita Indonesia. Maka kita wajib bersyukur kepada mereka atas jasa yang diberikan oleh mereka kepada negara dan bangsa kita, yang dapat kita rasakan hingga saat ini.