Mohon tunggu...
shinta mulya
shinta mulya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa Perpajakan di Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Kesadaran Masyarakat Sidoarjo untuk Menjaga Lingkungan Akibat Banjir yang Terus Terjadi Sepanjang Musim Hujan

4 Januari 2025   23:14 Diperbarui: 4 Januari 2025   23:14 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Musim hujan tahun 2024 telah menghadirkan tantangan besar bagi masyarakat Sidoarjo, terutama dengan semakin seringnya kejadian banjir yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Banjir yang melanda hampir setiap sudut wilayah ini bukan hanya mengancam keselamatan dan kesejahteraan warga, tetapi juga mengungkapkan kondisi lingkungan yang semakin memprihatinkan. Dampak dari banjir tersebut tidak hanya dirasakan dalam jangka pendek, namun juga dapat berlarut-larut dalam jangka panjang, baik secara ekologis maupun sosial. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat Sidoarjo untuk menjaga lingkungan menjadi hal yang sangat penting dalam menghadapi permasalahan banjir ini.

Banjir yang terus terjadi sepanjang musim hujan 2024 di Sidoarjo disebabkan oleh sejumlah faktor, baik alami maupun buatan manusia. Secara geografis, Sidoarjo terletak di dataran rendah yang rawan tergenang air saat hujan deras. Namun, selain faktor alam tersebut, ada beberapa faktor lain yang turut memperburuk situasi, seperti:

  • Penggundulan Hutan dan Konversi Lahan: Penggundulan hutan dan konversi lahan untuk pembangunan infrastruktur atau pertanian telah mengurangi kemampuan alam untuk menyerap air hujan. Tanpa adanya vegetasi yang cukup, air hujan akan langsung mengalir ke permukaan tanah dan menyebabkan banjir.
  • Sampah dan Limbah: Salah satu masalah besar yang memperburuk banjir adalah penumpukan sampah di saluran air. Saluran yang semestinya bisa menampung air menjadi tersumbat karena sampah plastik, sampah rumah tangga, dan limbah lainnya. Akibatnya, air hujan tidak dapat mengalir dengan lancar dan menumpuk di permukaan.
  • Pembangunan yang Tidak Terencana: Banyaknya pembangunan yang tidak memperhatikan sistem drainase yang memadai turut memperburuk masalah banjir. Kawasan yang dulunya menyerap air hujan kini telah berubah menjadi kawasan terbangun, sehingga kemampuan tanah untuk menyerap air berkurang drastis.

Banjir yang terus terjadi di Sidoarjo membawa dampak yang sangat besar bagi lingkungan, sosial, dan ekonomi masyarakat. Beberapa dampak lingkungan yang paling terlihat adalah:

  • Kerusakan Ekosistem: Banjir yang berulang-ulang merusak ekosistem lokal, termasuk habitat flora dan fauna. Wilayah pesisir yang seharusnya menjadi tempat tinggal bagi berbagai jenis tumbuhan dan hewan, kini terancam oleh air yang tercemar akibat banjir. Selain itu, banjir juga membawa tanah dan material lain yang menyebabkan erosi dan merusak keseimbangan alam.
  • Polusi dan Penyebaran Penyakit: Air yang tercemar oleh sampah, limbah rumah tangga, serta bahan kimia dari industri, berpotensi menjadi media penyebaran penyakit. Banjir meningkatkan risiko penyakit seperti diare, demam berdarah, dan penyakit kulit. Hal ini menambah beban sosial dan kesehatan masyarakat.
  • Kehilangan Tanah Pertanian: Sidoarjo memiliki sektor pertanian yang cukup besar, dan banjir yang berulang merusak lahan pertanian, menyebabkan kerugian ekonomi yang besar bagi petani. Tanah yang tererosi atau terendam lama dapat kehilangan kesuburannya, sehingga mengurangi hasil pertanian di masa depan.

Menghadapi dampak banjir yang semakin parah, kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan sangatlah penting. Ada beberapa langkah yang dapat diambil oleh masyarakat Sidoarjo untuk mencegah dan mengurangi dampak banjir, antara lain:

  • Mengurangi Sampah dan Meningkatkan Kebersihan Lingkungan: Masyarakat Sidoarjo perlu sadar bahwa sampah yang dibuang sembarangan dapat menyebabkan saluran air tersumbat dan memperburuk banjir. Oleh karena itu, harus mulai dibiasakan perilaku membuang sampah pada tempatnya melalui edukasi lingkungan. Selain itu, partisipasi aktif dalam kegiatan bersih-bersih lingkungan seperti gotong royong membersihkan saluran air dapat membantu mengurangi risiko banjir.
  • Reboisasi dan Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau: Masyarakat harus mendukung program penghijauan dengan menanam pohon dan merawat tanaman yang ada. Pohon memiliki penting dalam sistem penyerapan air hujan, mencegah erosi, dan menjaga keseimbangan ekosistem. Penghijauan kawasan sekitar juga dapat memperbaiki kualitas udara dan mengurangi pemanasan global.
  • Peningkatan Infrastruktur Drainase: Masyarakat perlu mendukung upaya pemerintah dalam membangun dan memelihara sistem drainase yang baik. Saluran air yang lancar dan tidak tersumbat akan memudahkan aliran air hujan dan mencegah banjir. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa pembangunan kota memperhatikan aspek drainase, sehingga kawasan urban tidak menjadi penyebab banjir di masa depan.
  • Edukasi dan penyuluhan: Pendidikan mengenai bagaimana lingkungan berkontribusi bagi makhluk hidup adalah hal yang penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan. Mulai dari pemerintah daerah hingga masyarakat perlu bekerja sama dalam menyelenggarakan program-program edukasi mengenai pengelolaan sampah, pentingnya penghijauan, dan pemeliharaan lingkungan.
  • Pengelolaan Sumber Daya Alam secara Berkelanjutan: Masyarakat juga perlu lebih bijak dalam mengelola sumber daya alam, seperti air, tanah, dan hutan. Misalnya, dengan mengurangi aktivitas yang merusak hutan dan melakukan konservasi tanah agar tidak terjadi erosi. Pengelolaan yang baik akan membantu mengurangi potensi banjir.

Tanggung jawab untuk mengatasi banjir di Sidoarjo tidak hanya terletak pada pemerintah atau masyarakat saja, tetapi keduanya harus bekerja sama dalam menghadapi masalah ini. Pemerintah harus lebih proaktif dalam merencanakan pembangunan kota yang ramah lingkungan, memperbaiki infrastruktur drainase, serta memberikan regulasi yang ketat terkait pengelolaan sampah dan pembangunan yang tidak memperhatikan daya dukung lingkungan. Di sisi lain, masyarakat juga harus lebih peduli dan berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan, melakukan penghijauan, serta mendukung program-program pemerintah yang bertujuan untuk mengurangi dampak banjir.

Banjir yang terus terjadi sepanjang musim hujan 2024 di Sidoarjo adalah tanda bahwa permasalahan lingkungan di daerah ini semakin kompleks dan memerlukan perhatian serius dari seluruh pihak. Kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan sangat penting agar dampak banjir dapat diminimalkan dan kehidupan sosial-ekonomi masyarakat dapat berjalan dengan lancar. Dengan adanya kerjasama antara masyarakat, pemerintah, dan pihak terkait lainnya, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat, aman, dan ramah untuk masa depan.

Oleh : Shinta Mulya Hidayah

Program Studi D3 Perpajakan Universitas Airlangga

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun