Mohon tunggu...
Shinta KomalaDewi
Shinta KomalaDewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Berperan aktif dalam menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ragangan dan Contoh Teks Eksposisi (Model 26)

23 Oktober 2022   16:34 Diperbarui: 23 Oktober 2022   16:40 1086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Amelia Fahra Anggraini
Muhammad Fatir Farezi
Ashfa Mawaddati
Shinta komala Dewi
Muhammad Abiyyus Salam

RAGANGAN MODEL 26
Intro: Beberapa tahun yang lalu, di bandara halim perdana kusuma sekali-sekali kelihatan sepasang orang suami istri yang jelas berkebangsaan asing mendorong kereta bayu berisi seorang bayi berkulit sawo matang, yang jelas berbeda dari rupa pasangan 'orang tua'-nya.


Tesis: Orang-orang mulai memberikan penilaian yang cenderung senada dengan bicara bapak dan ibu yang berpengaruh itu, dan ramai-ramai mulailah kita menentang praktek-praktek adopsi seperti itu.


Lanjaran : Bicara soal harga diri suatu bangsa, sebuah survai dan studi perlu dilakukan, sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah-masalah besar yang kita hadapi.


Kelas 1: Bicara soal harga diri suatu bangsa.


Kelas 2: Sebuah survai dan studi perlu dilakukan.


Kelas 3: sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah-masalah besar yang kita hadapi.


Kesimpulan: sebaiknya kita tidak terburu-buru menulis bahwa adopsi anak Indonesia oleh orang asing itu merupakan tindakan yang memalukan untuk seluruh bangsa dan oleh karna itu harus dicegah.

LATIHAN
Beberapa tahun yang lalu di bandara Halim perdana Kusuma terlihat sepasang suami istri yang berkebangsaan asing sedang mendorong kereta bayi berkulit sawo matang yang jelas sangat beda dengan pasangan orang tuanya, dan sebenarnya fenomena seperti ini merupakan hal yang tidak baik
Karena tindakan adopsi ini sendiri di nilai sebagai perlakuan, perendahan terhadap harga diri bangsa Indonesia yang tidak mampu mengatasi pertumbuhan rakyatnya, hal ini pula yang akan memperburuk bangsa Indonesia sebagai bangsa yang haus akan uang, di sisi lain pengadopsian anak akan sangat buruk terhadap mental pertumbuhan anak yang diasuh oleh orang tua angkatnya.
Selain itu anak yang diadopsi lebih rentan terhadap perilaku diskriminatif, sebagai seorang yang bukan anggota Keluarga asli
Kesimpulannya mengadopsi anak di luar kebangsaan sendiri bukanlah pilihan terbaik karena berdampak besar terhadap pertumbuhan mental anak dan juga memperburuk citra negara terhadap negara lain.

RAGANGAN
Tesis: Mengadopsi anak di luar kebangsaan sendiri akan membawa dampak yang besar bagi pertumbuhan anak.


Lanjaran: Mengadopsi anak bisa berdampak kepada citra negara yang menjadi rendah, berdampak terhadap perkembangan anak, dan bisa jadi anak akan mendapatkan tindakan diskriminatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun