Mohon tunggu...
A. L Shinta L.
A. L Shinta L. Mohon Tunggu... Freelancer - Doctoral Student, Beautician, Writer, Entrepreneur

AAA., BBM., M.A., CCLS., CTRS., CCHS.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Perang Melawan Narkoba Hingga Kini

4 Mei 2024   19:21 Diperbarui: 5 Mei 2024   09:21 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari RRI.co.id

Narkoba telah menjadi momok menakutkan yang merusak kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia. Dari tahun 2021 sampai 2023 jumlah pengguna narkoba di Indonesia yang tercatat BNN (Badan Narkotika Nasional) sejumlah 3,3 juta jiwa dan diklaim mengalami penurunan disbanding tahun-tahun sebelumnya. Dalam era globalisasi ini, peredaran narkoba semakin meluas, menjangkiti berbagai lapisan masyarakat dari berbagai usia dan latar belakang. Dampak negatif narkoba tidak hanya berhenti pada individu yang mengonsumsinya, tetapi juga merambah ke berbagai aspek kehidupan sosial dan ekonomi. Pengguna narkoba rentan terjerumus ke dalam lingkaran kemiskinan, kejahatan, serta merusak hubungan interpersonal mereka. Selain itu, narkoba juga menjadi biang kerok berbagai kasus kriminalitas seperti pencurian, perampokan, dan bahkan pembunuhan. Lebih jauh lagi, penggunaan narkoba berpotensi merusak masa depan generasi bangsa. Anak-anak dan remaja yang terjerumus ke dalam lingkaran narkoba cenderung putus sekolah, kehilangan minat dalam pendidikan, dan mengabaikan potensi serta bakat yang dimiliki. Hal ini tidak hanya berdampak pada diri mereka sendiri, tetapi juga menggerus potensi sumber daya manusia yang menjadi modal utama pembangunan suatu negara.

Narkoba dianggap lahan basah untuk menghasilkan uang secara cepat dengan nominal besar dan seringkali dijadikan sebagai bisnis yang menguntungkan bagi berbagai pihak, bahkan bisnis ilegal ini dikerjakan oleh oknum-oknum tertentu yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat. Oleh sebab itu sangat sulit memberantas dan memutus jalur distribusi serta penggunaanya, karena begitu banyak pihak terlibat yang harus diberantas. Untuk itu, perang melawan narkoba harus menjadi prioritas bersama bagi semua pihak. Dalam segi hukum di Indonesia sendiri, hukuman mati masih dijatuhkan terhadap pelaku kejahatan narkotika yang dianggap berat, seperti penyelundupan narkoba dalam jumlah besar. Hukuman mati untuk kasus narkotika di Indonesia sering kali menuai kontroversi dan kritik dari berbagai pihak, baik dalam negeri maupun dari luar negeri. Permasalahannya berbagai pihak seringkali beranggapan hukuman mati dianggap belum tepat sasaran. Beberapa pengguna narkoba masih dianggap merupakan korban dan tidak tepat dijatuhi hukuman mati. Beberapa organisasi hak asasi manusia dan negara-negara lainnya telah mengkritik penggunaan hukuman mati ini, sementara pemerintah Indonesia mempertahankannya sebagai bagian dari upaya mereka untuk memerangi peredaran narkoba yang dianggap sebagai ancaman serius bagi masyarakat. Namun hukuman mati juga dianggap ancaman yang sepadan bagi pihak yang menghancurkan generasi dan banyak keluarga. Pemerintah perlu meningkatkan pengawasan terhadap peredaran narkoba, memberlakukan hukuman yang tegas bagi pelaku, serta meningkatkan edukasi tentang bahaya narkoba di kalangan masyarakat. Sekaligus, dukungan dari berbagai lembaga sosial, agama, pendidikan, dan masyarakat sipil juga sangat penting dalam menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman narkoba. Selain upaya pencegahan, rehabilitasi bagi para pengguna narkoba juga perlu ditingkatkan. Program rehabilitasi yang efektif tidak hanya memberikan pengarahan dan dukungan medis, tetapi juga memberikan pelatihan keterampilan dan reintegrasi sosial bagi mantan pengguna agar dapat kembali menjadi anggota produktif dalam masyarakat. Dengan langkah-langkah yang komprehensif dan sinergi antara pemerintah, lembaga sosial, dan masyarakat, perang melawan narkoba bukanlah mimpi yang tidak mungkin. Melalui kesadaran bersama akan bahaya narkoba dan tindakan nyata untuk memeranginya, kita dapat menyelamatkan masa depan generasi bangsa dari ancaman yang mengintai.

"Manusia dilahirkan dengan pribadi dan potensi yang berharga. Jaga nilai dan integritas dengan menjauhi narkoba. Ketika memiliki masalah tidak ada satupun jenis obat yang mampu menyelesaikan masalah tersebut." - Penulis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun