Mohon tunggu...
Shinta Kristina Nugrahani
Shinta Kristina Nugrahani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN "Back to Village" UNEJ: Home Industry Pempek Bu Yuli di Gunung Anyar, Surabaya

15 September 2021   19:10 Diperbarui: 15 September 2021   19:16 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SURABAYA – Satu tahun lamanya pandemi COVID-19 mewabah di dunia, akibatnya hal tersebut membawa dampak bagi kelangsungan hidup manusia. Salah satu dampak akibat adanya pandemi adalah terganggunya ekonomi di Indonesia, tak terkecuali di kelurahan Gunung Anyar, Kota Surabaya, Jawa Timur. 

Masyarakat yang memiliki usaha khususnya di bagian pangan mengalami kerugian, yaitu pendapatan yang tak tentu akibat dari pandemi COVID-19. Hal ini membuat pelaku usaha perlu lebih giat dalam menyusun strategi, salah satunya dengan memanfaatkan platform digital untuk memperluas pangsa pasar.

Universitas Jember saat ini melaksanakan KKN dengan mengangkat inovasi, yaitu Back to Village yang berarti mahasiswa melaksanakan KKN di daerah tempat tinggal masing-masing. 

Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 11 Agustus 2021 hingga penarikan mahasiswa KKN pada tanggal 9 September 2021. Saya, Shinta Kristina Nugrahani, salah satu mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember turut berpartisipasi dalam pelaksanaan KKN BTV UNEJ dengan mengambil tema Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak COVID-19. 

Pelaksanaan KKN di salah satu rumah warga di kelurahan Gunung Anyar, kota Surabaya telah membawa inovasi baru bagi pelaku usaha untuk dapat mengembangkan produknya dan dapat memanfaatkan platform digital sebagai media pemasaran.

Kegiatan KKN BTV UNEJ berlangsung selama empat minggu. Pada minggu pertama dilakukan observasi dan survei terhadap sasaran, yaitu usaha pempek Bu Yuli. 

Melalui percakapan dengan pelaku usaha, didapatkan program kerja yang akan dilakukan untuk meningkatkan usaha pempek Bu Yuli. Sebagai pelaku usaha di masa ini, melek teknologi sangat dibutuhkan untuk melakukan pemasaran. 

Produk baru, desain kemasan, brosur dan promosi melalui media sosial menjadi perhatian kami untuk melakukan pemasaran agar dapat menarik konsumen. Diskusi mengenai pengembangan usaha melalui digital marketing sangat perlu dilakukan untuk meningkatkan pelaku usaha dalam kewirausahaan.

Diskusi mengenai produk baru, pembuatan desain kemasan dan brosur dilaksanakan di minggu kedua secara offline di kediaman Bu Yuli. Saya turut serta membantu dalam pembuatan desain melalui Canva, yaitu aplikasi desain untuk membuat desain produk dan konten visual lainnya. 

Tidak hanya membuat desain produk, pendampingan pembuatan catatan keuangan melalui aplikasi Ms Excel juga dilakukan agar memudahkan Bu Yuli dalam mencatat pemasukan dan pengeluaran kebutuhan usaha. Selain itu, saya juga membantu untuk membuat salah satu produk pempek Bu Yuli, yaitu pempek lenjer.

Logo dan sticker kemasan/dokpri
Logo dan sticker kemasan/dokpri
Logo dan sticker kemasan/dokpri
Logo dan sticker kemasan/dokpri
Pelaksanaan KKN pada minggu ketiga difokuskan untuk edukasi penjual terkait kualitas kebersihan untuk pengemasan produk dan melakukan pelatihan untuk menghasilkan foto produk yang lebih menarik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun