Mohon tunggu...
Shinta Kristianti
Shinta Kristianti Mohon Tunggu... Dosen - Bidan, Dosen, Mahasiswa Program Doktoral Kesmas Universitas Sebelas Maret

Menulis untuk peradaban, mewariskan ilmu pengetahuan, memanjangkan umur (Dr. Argyo Dermatoto)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Support System, Demi Mental yang Lebih Sehat

10 Oktober 2022   05:00 Diperbarui: 11 Oktober 2022   01:00 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: id.pinterest.com/jalpa)

Walaupun sudah ada teknologi yang canggih, tetap membutuhkan bantuan orang lain. Misalnya kita sedang lapar dan butuh makan, kita bisa belanja makanan sendiri melalui aplikasi pada gawai kita, namum tetap harus ada abang-abangnya yang mengantar sampai di depan pintu rumah kita. 

Kalau misalnya ada robot yang mengantar bagaimana? Yaa tetap...robot dibuat oleh manusia. Mana ada robot jatuh dari langit, pastinya robot itu pasti rusak kan...hehehe.

Adanya bantuan berupa barang membuat satu dua beban pikiran terlepas, ...ya...kita masih dapat makan esok hari. Adanya telepon/chat dari orang tua/saudara/teman yang selalu mendoakan kita supaya sehat dan sabar dalam karantina dapat menjadi kekuatan batin, sikap perhatian tetangga dan kesigapan tetangga untuk membantu akan membuat rasa kekeluargaan dan kebersamaan semakin erat, pastinya akan membuat tenang dalam batin. 

Menjaga komunikasi dengan keluarga, saudara dan teman, termasuk bersenda gurau dapat menghibur hati yang pedih karena tidak bisa ke mana-mana.

Sistem dukungan ini akan membantu menjaga dan menguatkan mental, meringankan stres, memberikan motivasi yang baik, meningkatkan imunitas tubuh, bahkan akan meningkatkan karier dari rekan kerja yang supportif dan pimpinan yang menilai kinerja secara obyektif dan bukan secara subyektif saja. 

Support system yang kita harapkan adalah dukungan yang baik, yang mengarahkan pada kondisi yang positif, pandangan yang membuat kita positif memandang diri sendiri, positif memandang orang lain, maupun positif pada lingkungan kita, yang tidak menyimpan kesalahan orang lain, dukungan untuk kebaikan bersama, simpati dan empati. 

Jika ternyata ada support system yang mengkotak-kotakkan hubungan dengan orang lain, membuat kita memandang negatif orang lain, sebaiknya tinggalkan support system ini, malah akan membuat kesehatan mental kita semakin bermasalah.

Individu yang kurang dukungan dari orang terdekat biasanya dapat mengalami kesepian dan merasa diabaikan. Kondisi batin yang tertekan secara terus menerus, lambat laun dapat menimbulkan efek negatif pada tubuh, sistem metabolisme tubuh yang normal dapat mengalami gangguan, ataupun secara hubungan sosial dengan orang lain menjadi tidak harmonis. 

Hal ini harus segera mendapatkan penanganan yang efektif dari tenaga medis, perlu melakukan konsultasi dengan dokter spesialis jiwa/psikiater/psikolog.

Dan jika membutuhkan layanan kesehatan mental, dapat juga menghubungi:

Layanan SEJIWA: 119 (Ext 8)

Selamat Hari Kesehatan Jiwa 10 Oktober 2022.

Tiada yang lebih berharga dari nikmat hidup sehat, sehat jiwa dan raga merupakan kunci hidup bahagia.

Sehatkan Indonesia.

Semoga bermanfaat, terima kasih.

Salam sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun