Mohon tunggu...
Shinta Fatmasari
Shinta Fatmasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Dengan latar belakang sebagai mahasiswa, saya Shinta Fatmasari ingin berkontribusi dalam dunia kepenulisan. Melalui tulisan di Kompasiana, saya berharap dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN Kolaborasi UIN Semarakkan HUT RI di Desa Tundagan

18 Agustus 2024   08:20 Diperbarui: 18 Agustus 2024   15:16 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi bersama Kepala desa dan mahasiswa UMP/dokpri

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaborasi Universitas Islam Negeri (UIN) yang terdiri dari UIN K.H. Abdurrahman Wahid, UIN K.H. Saifuddin Zuhri, UIN Sunan Gunung Djati, dan UIN Sunan Kalijaga kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat. Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, mahasiswa KKN Kolaborasi UIN di Desa Tundagan menggelar berbagai kegiatan menarik dengan menggandeng karang taruna desa Tundagan dan mahasiswa UMP.

Persiapan kegiatan sudah dilakukan sejak awal agustus seperti rapat perencanaan kegiatan dan latihan upacara bendera, namun kegiatan diselenggarakan pada 16-17 agustus 2024 di lapangan Sutajiwa Desa Tundagan. Tanggal 16 agustus pukul 18.00 kegiatan dibuka dengan acara Festival Hadroh dengan 9 grup Hadroh dari desa Tundagan, kemudian dilanjutkan dengan wungon atau doa bersama untuk memperingati HUT RI ke-79 dan ditutup dengan lantunan sholawat dari grup Hadroh sampai pukul 23.30.

Upacara bendera memperingati HUT RI ke-79 dimulai pukul 07.30 yang berlangsung secara hikmat di lapangan Sutajiwa, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan lomba-lomba. Mulai dari lomba senam, balap kardus (trenggiling), goyang dribble, estafet karet, dan tarik tambang yang diikuti anak-anak, remaja hingga dewasa, antusiasme warga sangat tinggi. 

Tidak hanya itu, mahasiswa KKN Kolaborasi UIN juga turut serta dalam upacara bendera memperingati HUT RI ke-79 dan pertunjukan seni kuda lumping atau ebeg "Sri Turonggo Manunggal Jati" dari Desa Tundagan, dalam pertunjukan ebeg para penari mengalami kesurupan sebagai efek yang ditimbulkan akibat pembakaran kemenyan yang menjadi syarat pementasan untuk persembahan kepada para arwah maupun penguasa makhluk halus disekitar. Ebeg merupakan istilah kesenian kuda lumping atau jaran kepang untuk wilayah sebaran budaya Banyumasan.

"Kami ingin turut serta memeriahkan HUT RI bersama warga Desa Tundagan," ujar salah satu mahasiswa UIN Gusdur. "Selain sebagai bentuk penghormatan terhadap para pahlawan, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar mahasiswa dan masyarakat."

Berbagai lomba yang diadakan tidak hanya menghibur, tetapi juga mengandung nilai-nilai positif seperti sportivitas dan kekompakan. Melalui kegiatan ini, diharapkan semangat nasionalisme semakin tumbuh di kalangan generasi muda.

Dokumentasi KKN Kolaborasi UIN/dokpri
Dokumentasi KKN Kolaborasi UIN/dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun