Mohon tunggu...
Shinta Dwi
Shinta Dwi Mohon Tunggu... -

jangan pernah sebuah masalah dijadikan sebagai sebuah beban...\r\njangan pernah takut dengan masalah yang besar.\r\nkatakan kepada masalah yang besar bahwa kamu mempunyai Allah SWT yang sangat besar dan jangan katakan Allah SWT aku mempunyai masalah yang besar.\r\nSemangat....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengupas Selembar Kisah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

28 Februari 2014   02:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:24 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Terdapat kisah menarik tentang PAUD. Kini banyak orang yang membicarakan tentang PAUD karena banyak diantara orangtua yang sibuk sekali bekerja sehingga tidak sedikit pula orangtua yang menyerahkan atau meinitipkan anaknya pada lembaga-lembaga PAUD.

Sekarang mari kita cermati penjelasan tentang PAUD.... Capcus ....

Apa sih PAUD itu??.. sebelum menginjak pada PAUD. Saya akan menjelaskan sedikit tentang Anak Usia Dini (AUD). Menurut materi yang sudah saya dapatkan tadi (27/02/2014 09.50-12.30). AUD adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahum. Menurut al-Qur’an, AUD itu ada 4 kata yaitu (1) al-Ibn (2) al-Walad (3) sobiyyun (5) thiflun.

Sedangkan PAUD sendiri itu adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU no. 20 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 14) dan pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal (UU no. 20 tahun 2003 Bab VI pasal 28 ayat 2). Jika ada suatu sekolah dasar SD/MI yang menolak siswa karena belum sekolah di TK, Playgroup, dan lain-lain, sekolah tersebut salah besar, karena sudah dijelaskan dalam UU no. 20 tahun 2003 Bab VI pasal 28 ayat 2 bahwa PAUD dapat dilaksanakan di pendidikan formal, nonformal ataupun informal.

Mengapa Anak Usia Dini (AUD) harus didik??.. pertanyaan tersebut seringkali muncul dalam fikiran kita karena sesungguhnya anak dalam usia yang telah disebutkan diatas memiiki rasa keingintauan yang tinggi. Mengapa kok gak kita biaran saja anak itu berkembang dengan apa yang diinginkannya?. Menurut penjelasan dari dosen saya, anak usia dini itu harus dididik, karena pada anak usia 0-6 tahun anak memiliki masa kritis (golden age) dimana anak memiliki 100 M neuron dan berembang lebih dari 20% jika dirangsang dengan pendidikan dan pada anak usia tersebut mulai mengenal sosialisasi, menjelajah, bermain, meniru dan kreatif. Menurut tokoh psikologi, anak merupakan awal penting mengembangkan kecerdasan emosi (Daniel Goleman), kecerdasan spiritual (Ian Marshall dan Danah Johar), kecerdasan jamak (Howard Gardner), kejeniusan diri (Thomas Amstrong). Ada beberapa landasan yuridis PAUD, antara lain pada UUD 1945 pasal 28B ayat 2, UU no. 23 tahun 2002 pasal 9 ayat 1, dan UU no. 20 tahun 2003 diantaranya terdapat pada Bab I pasal 1 ayat 14 dan juga pada Bab VI pasal 28 ayat 2.

Konsep dasar PAUD itu sendiri adalah gambaran dasar PAUD dalam menjalankan sebuah lembaga PAUD, yaitu (1) unik dan tidak sama dengan karakter pada tahapan perkembangan lain, (2) individual sekaligus sosial dalam semua aspek (3) perkembangannya cepat (peka, egosentris, pembangkangan, imitasi / meniru, berkelompok, dan bereksplorasi).

PAUD sebagai lembaga pendidikan yang menuangi segala macam bentuk pendidikan anak anak usia dini memiiliki beberapa tujuan dan fungsi. Diantaranya tujuan tersebut adalah (1) tujuan secara umum: mengembangkan potensi anak (2) tujuan secara khusus: terciptanya tumbuh kembang anak anak usia dini yang optimal melalui peningkatan pelayanan prasekolah, meningkatnya pengetahuan, keterampilan, sikap orangtua dalam upaya membina tumbuh kembang anak secara optimal, mempersiapkan anak untuk masuk adalam jenjang pendidikan yang meletakkan dasar learning how to lear melalui pendekatan learning by playing, learning by doing, dan learning by stimulating. Sedangakan fungsi dari pendidikan anak usia dini ada 5 yaitu: (1) fungsi adaptasi, (2) fungsi sosialisasi (3) Fungsi pengembangan (4) fungsi bermain, dan (5) fungsi ekonomik.

Sekian sedikit penjelasan dari saya. Semoga bermanfaat. Amiiinnn......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun