Dengan maraknya nikah muda saat ini dan perkembangan zaman yang semakin maju, terjadinya suatu ketidaksetabilan terhadap kehidupan anak. Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, orangtua rela meninggalkan anaknya bahkan ketika si anak masih bayi untuk bekerja. Walaupun bayi itu tidak ditinggal sendiri, bayi tersebut biasanya dititipkan kepada nenek dan kakeknya atau bayi tersebut disewakan dan dirawat oleh baby suster.Kondisi tersebut sangat mempe rihatinkan.
Anak-anak secara batiniah, sangat membutuhkan kasih sayang orangtuanya. Orangtua saat ini lebih memilih bekerja daripada untuk mengurus anaknya. Seperti yang terjadi di sekitar saya, setelah anak berusia 3 bulan, si bayi sudah ditinggal oleh kedua orangtuanya untuk bekerja di Surabaya.Si bayipun dititipkan kepada nenek dan kakeknya sampai saat ini dia berumur kira-kira 2 tahun. Orangtua si bayi baru pulang dan menjenguk si bayi pada malam sabtu dan hari senin pagi sehabis subuh orangtuanya harus kembali lagi ke Surabaya untuk bekerja. Pada akhir-akhir ini, orangtuanya jarang menjenguk anaknya, khusus ayahnya.
Nah, melihat kondisi tersebut, bagaimanakah perkembangan si anak nantinya???
Berdasarkan sumber-sumber yang telah saya baca dari internet, anak yang ditinggal oleh orangtuanya untuk bekerja bahkan sampai berpisah kota hanya untuk memenuhi nafkah keluarga tidak akan mempengaruhi perkembangan anak. Sebenarnya yang dapat mempengaruhi atau tidak dalam perkembangan anak bukanlah kehadiran orangtuanya. Akan tetapi komunikasi yang terjalin antara orangtua dengan si anak.
Seperti pada kasus di atas, saat orangtua bersama anak ataupun tidak, jika terjadi sebuah komunikasi yang baik pada anak maka perkembangan anakpun akan baik pula. Apalagi sekarang zaman yang sangat canggih, orangtua bisa berkomunikasi dengan walau tidak lewat tatap muka. Komunikasi itu sangatlah penting, walaupun kondisi anak yang masih bayi yang belum bisa berbicara tetapi seorang bayi sudah mampu mendengar dan merasakan akan kehadiran orangtua walaupun itu dengan tatap muka atau tidak.
Anak yang ditinggalkan oleh orangtuanya untuk bekerja memiliki efek positif maupun negatif bagi anak. Efek positifnya yaitu nantinya anak akan menjadi mandiri, anak mudah bergaul, dapat menghargai pekerjaan karena akibat dari jerih payah yang dilakukan oleh orangtuanya.
Sedangkan efek negatif dari anak yang ditinggal oleh orangtuanya berdasarkan dari penelitan yang dilakukan Crouter di Amerika Serikat, disebutkan bahwa anak yang umumnya punya hubungan istimewa dengan orangtuanya justru malas belajar dan tidak memperlihatkan prestasi yang baik di sekolah karena ditinggal oleh orangtuanya.
Disini ada beberapa tips untuk anda orangtua yang meninggalkan buah hatinya bekerja memenuhi nafkah kelurga.
1.Sebelum orangtua memutuskan untuk bekerja dan meninggalkan anak, siapkan dan pilih pengganti orangtua dengan benar. Karena peran pengganti menentukan keoptimalan dari perkembangan anak. Untuk itu orangtua harus bekerjasama dengan pengganti agar dapat terus memantau perkembangan dan pertumbuhan anak. Orangtua harus aktif mencari informasi mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak.
2.Orangtua harus meluangkan waktu untuk memenuhi waktu yang hilang bersama dengan anak. Seperti kasus di atas. Setiap satu minggu sekali orangtua pulang untuk bertemu dengan anak. Dengan demikian kedekatan emosional masih terus terjaga dan orangtua bisa terus memberikan stimulus atau rangsangan pada anak supaya pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang dapat berkembang secara optimal.
Demikian sedikit tips, semoga bermanfaat untuk anda para orangtua yang tidak memiliki waktu banyak untuk anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H