Mohon tunggu...
Shinta Berliana
Shinta Berliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya merupakan mahasiswa semester 7, saya memiliki hobi memotret dan public speaking

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Prosedur Operasional Standar (POS) Breeding Farm di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 2 Padang: Menjamin Kualitas dan Konsistensi

5 Desember 2024   11:28 Diperbarui: 5 Desember 2024   11:32 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Ayam breeding atau ayam pembibitan merupakan jenis ayam yang dipelihara dengan tujuan untuk menghasilkan telur tetas (hatching eggs). Sebutan untuk ayam yang diperlihara adalah ayam parent stock. Ayam parent stock yang akan dijadikan indukan, harus berasal dari induk ayam pembibit yang bersertifikat atau sudah ada surat keterangan dari intasi penghasil bibit parent stock bahwasannya bibit tersebut terjamin kemurniannya. (Sudaryanti dan Santosa, 2000).

Ayam parent stock merupakan ayam biakan dari ayam jenis Grand Parent stock. Ayam parent stock menghasilkan biakan dengan sebutan final stock, final stock merupakan hasil dari beberapa tahap seleksi yang dilakukan untuk menghasilkan hasil akhir yang diinginkan, hasil tersebut biasa disebut dengan DOC yang biasa dijual belikan. Jenis ayam tersebut merupakan strain final stock.

Perusahaan breeding farm di Indonesia biasa menggunakan 2 jenis strain parent stock, yaitu stain parent stock Cobb dan strain Ross. Strain Cobb berasal dari benua Amerika, Strain cobb memiliki ciri-ciri seperti bulu yang putih, jengger tunggal, kaki kuning dan besar. Strain cobb memiliki daya konversi pakan yang cukup baik, ukuran keseragaman ayam konsisten dan memiliki daya tumbuh yang cepat (Cobb, 2008).  Strain Ross berasal dari Inggris dan memiliki beberapa keunggulan, seperti pertumbuhannya yang cepat, pemakaian pakan yang efisien, serta tingkat kematian yang rendah. Selain itu, ayam Ross memiliki kaki yang kuat sehingga tidak mudah lumpuh, jantung yang kuat sehingga tahan terhadap suara bising, dan daya tahan hidup yang lebih baik.

PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 2 Padang (PT. CPJF 2 PDG) adalah cabang perusahaan yang bergerak dibidang agribisnis terkemuka yang berperan penting dalam industri peternakan unggas, salah satunya breeding.  PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 2 Padang pada saat ini menggunakan 2 strain, yaitu strain Cobb dan strain Ross.

PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 2 Padang memiliki 3 Flock yang mana setiap flock terdapat 6 kandang. Pada setiap flock ditanggung jawabi dengan Supervisor Flock dan supervisor flock dibantu oleh chief flock sebagai asisten. Pada setiap kandang memiliki 2 caretaker atau biasa disebut anak kandang. Anak kandang memiliki tanggung jawab untuk mengurus satu kandang. Selain itu setiap flock memiliki PL atau karyawan cadangan yang bekerja menggantikan anak kandang yang cuti ataupun libur.

Salah satu aspek yang menjadi kunci keberhasilan PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 2 Padang (CPJF 2 PDG) adalah penerapan Prosedur Operasional Standar (POS) pada setiap tahapan produksi, khususnya dalam proses breeding (pembiakan). Prosedur Operasional Standar ini diterapkan untuk menjamin kualitas dan konsistensi bibit ayam yang dihasilkan, memastikan bahwa ayam yang diproduksi memiliki performa tinggi, sehat, serta memenuhi standar pasar.

Prosedur Operasional Standar PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 2 Padang (CPJF 2 PDG) melibatkan berbagai aspek teknis yang mencakup seleksi indukan, manajemen lingkungan kandang, pengendalian penyakit, hingga evaluasi kualitas bibit yang dihasilkan. Breeding merupakan tahap awal yang sangat krusial karena kualitas bibit unggul menentukan produktivitas ayam broiler di fase selanjutnya. Dalam konteks ini, Prosedur Operasional Standar tidak hanya berfungsi sebagai pedoman teknis, tetapi juga sebagai alat untuk mengoptimalkan sumber daya genetik dan meningkatkan efisiensi produksi. Tulisan ini akan membahas secara mendalam penerapan Prosedur Operasional Standar breeding di Charoen Pokphand dan bagaimana prosedur ini berkontribusi terhadap kualitas dan konsistensi hasil produksi.

1. Pemilihan dan Seleksi Indukan

Tahap pertama dalam Prosedur Operasional Standar breeding di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 2 Padang adalah seleksi indukan yang dilakukan secara ketat untuk memastikan bahwa ayam yang dihasilkan memiliki potensi genetik terbaik. Indukan dipilih berdasarkan beberapa kriteria, efisiensi pakan, daya tahan terhadap penyakit. Adapun untuk menghindari munculnya ayam yang tidak layak, PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 2 Padang melakukan grading ayam jantan ataupun ayam betina, grading yang dilakukan dengan cara skoring fleshing otot pada dada ayam dan juga dengan menimbang berat ayam. Berdasarkan  Indukan yang memenuhi kriteria akan digunakan dalam proses breeding untuk menghasilkan bibit unggul.

Kegiatan fleshing dilakukan dengan melihat ketebalan otot pada dada ayam dengan menggunakan alat pengukur dan menimbang ayam dilakukan dengna dibantu alat timbangan, dan hasil dari kegiatan grading tersebut akan membantu penempatan ayam berdasarkan pen yang berisi ayam yang berukuran sama. Kegiatan seleksi dan grading bertujuan untuk menghindari terjadinya ayam kerdil karena kalah bersaing dalam memakan pakan karena kalah dengan ayam yang lebih besar, selain itu juga agar tidak adanya ayam yang cacat, pincang ataupun terluka karena terinjak-injak dengan ayam yang lebih besar. Ketika pada saat ayam makan dan semua ayam mendapatkan makan dan tersusun rapih, disitulah bisa dilihat bahwasannya ayam sudah mencapai tingkat keseragaman yang diinginkan.

Selain itu, PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 2 Padang melakukan kegiatan seleksi ayam berdasarkan kondisi fisik dan kesehatan ayam, dilihat kondisi kaki pincang atau tidak dan juga kondisi daya tahan tubuh jika ada ayam yang lemah dan setelah dimasukan ke pen isolasi tidak ada harapan untuk bertahan, akan dilakukan kegiatan culling, yaitu kegiatan seleksi untuk memisahkan ayam sakit dalam suatu kelompok ayam tersebut. Ayam yang didapatkan dalam proses culling akan disembelih dan dibuang ke bak pembuangan bangkai ayam, ataupun jika ada pihak ketiga yang menginginkan ayam untuk dijual, ayam lemah tersebut akan diutamakan untuk menjadi ayam komersil. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun