Cerita tentang bapak ada habisnya karena bapak kini sudah pindah ke lain dunia.
Bapakku hanya seorang anak miskin yang berhasil lulus FK UGM tahun 1987. Apa hebatnya? Seorang anak desa yang berubah menjadi orang bersahaja sudah barang biasa. Semua keberhasilan yang pernah bapak capai tidak luput dari doa dan bantuan dari orang tua, saudara, teman, dosen, bahkan sekelompok guru SMA dari Almanya.
Berikut sedikit cerita dari sahabat bapak, dr. Bambang, yang dibagikan di grup alumninya.
Lego Waspodo dalam kenangan
Pemuda cerdas dan tahan malang ngapak-ngapak bak mutiara hitam dengan EQ/SQ di atas rata-rata itu adalah Lego Waspada. Dia adalah seorang mahasiswa FK UGM semester 2. Ketika itu, dia sedang bermalas-malasan di jok becaknya. Dapat penumpang syukur, tidak ya tidak apa-apa, pikirnya. Dia parkir becaknya di kawasan malioborolah.
Ndilallohnya, datanglah serombongan turis Almanya tiga orang yang minta diantar ke toko batik. Terjadilah tawar menawar menarik dalam bahasa inggris. Si guru kehidupan ini, sejak SMP gemar berbahasa inggris. Luar biasanya, kamus bahasa inggris dia tulis sendiri. Dia bialng nggak ada uang buat beli kamus sakunya (saya tahu sendiri, kamus tulisannya itu tebel tapi rapi). Turis bialng, "Berapa ke toko batik?" Lego bilang, "Lima ribu rupiah" Turis kaget, "Loo bukannya Rp10.000?" Lego bilang, "Kalo mau sama saya ya segitu, kalo nggak mau, silakan cari yang lain" Meski aneh, ketiga turis nurut juga.Â
Diantarlah sama Lego ke toko Batik Terang Bulan. Selesai belanja, turis itu ngasih Rp10.000. Lego mengembalikan Rp5.000 sesuai kesepakatan. Turis itu bilang, " Sisanya ambillah buat Anda" Lego bilang, "Tidak bisa, kesepakatan kita Rp5.000" Karena penasaran sikap tukang becak cerdas ini, diajaknyalah Lego makan bareng dan ngobrol. Selesai makan, si turis membayar becak sambil bilang, " Ini Rp5.000 ongkos becak, Rp5.000 lagi ongkos ngobrol. Lego ketawa dan menerima uangnya sambil bilang, "Ya... Kalo begini saya mau"
Ceritanya, Lego ini sudah tahu kalau nanti dia bakal dapat fee dari toko batik itu sehingga dia tidak mau memanfaatkan kesempatan dengan keserakahan yang bisa memberati orang lain.
Luar biasa... Saya tidak habis pikir sampai kini. Belajar dari mana dia ini tentang nilai-nilai luhur kehidupannya itu. Selamat jalan kawan. Kejujuranmu bakal mengantarmu ke surgaNya.
"Aku nulis nyalin kamus inggris - indonesia karena aku iso nulis tur yo ora iso tuku"
"Aku menulis kamus inggris - indonesia karena aku bisa mnulis dan juga tidak bisa beli"