Jember, kabupaten dengan desti wisata menarik di jawa timur, memikat candu bagi banyak orang untuk mengunjunginya. Kota Jember terletak di bagian timur pulau jawa, tentunya sebelum alas gumitir Banyuwangi.
Wisata di Jember memang belum seterkenal agenda tahunannya yaitu Jember Fashion Carnafal yang pernah digagas oleh almarhum Dynand Fariz. Agenda tahunan itu, berhasil mengantarkan kota Jember hingga dikenal oleh banyak orang.
Selain itu, Jember juga dikelilingi oleh perbukitan yang menyajikan pemandangan alam yang tak kalah memukau. Lahan pertanian, maupun perkebunan yang masih asri dan menyejukan.
Namun, dibalik keindahan kota Jember, siapa sangka hepatitis mewabah didalam kabupaten wisata ini, dan sempat ditetapkan sebagai status Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh dinas kesehatan Jember karna melonjaknya pasien hepatitis secara signifikan (dilansir Liputan6.com)
(Januari 2020, dilansir CNN dalamRADARJEMBER.ID) Pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya, namun tak membuat penyakit yang menyerang hati tersebut bisa teratasi.
"Pada saat saya mengalami penyakit hepatitis ini, saya kaget seperti tidak percaya, karna sebelumnya, saya tidak pernah tahu karna makan makanan apa" ungkap Wafa salah satu mahasiswa FKIP Universitas Jember yang pernah mengalami penyakit hati ini (22/03/2020)
"gejalanya sih waktu itu, urine warna kuning pekat, mata kuning, perut sakit, saya juga sempat di opname selama seminggu, dan untuk kedepannya lebih hati-hati aja dalam memilih tempat makan, tidak membeli makan di tempat sembarangan dan selalu jaga kebersihan diri" Tutur mahasiswa semester dua itu. (22/03/2020)
Dalam hal ini, Memang dibutuhkkan upaya kesadaran diri dari semua komponen masyarakat untuk bahu membahu melawan penyakit ini demi kemaslahatan bersama. Terutama kesadaran dalam diri individu, salah satunya dengan menerapkan dan menjaga pola hidup sehat.
Sempat menjadi kegelisahan dan kekhawatiran bagi masyarakat Jember khususnya di kalangan mahasiswa. Hepatitis masih belum sepenuhnya pensiun dari keadaan, namun baru-baru ini dunia internasional dihebohkan dengan penyakit yang lahir di kota wuhan China pada tahun 2019, setelah itu menyebabkan epidemic Covid-19 skala besar yang menyebar ke lebih dari 150 negara di dunia (dilansir dalam bangkapos.com).
Corona virus atau covid-19 merupakan keluarga virus yang dapat menyerang manusia dan hewan, pada manusia, biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernafasan mulai dari flu, batuk kering, demam 38 derajat C, sesak nafas hingga penyakit serius seperti mers dan sars. (dilansir dalam chatbot kemkominfo RI terkait covid-19).
Menurut WHO, COVID-19 menular dari orang ke orang, caranya dari orang yang terinfeksi covid-19 ke orang yang sehat, virus ini menyebar melalui tetesan kecil yang keluar dari hidung atau mulut ketika yang terinfeksi virus bersin atau batuk. (dilansir dalam CNBC Indonesia).
