Mohon tunggu...
shinta ayu aini
shinta ayu aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student of Communication

Islamic Communication and Broadcasting. Hello my name shinta, im a student in Walisongo Islamic University. Interested in journalism, thats why i love to write. Im recently working as a reporter in amanat.id, as a reporter. My instagram @edelweis_garrison, or contact me at my email @ainisinta26@gmail.com. I have job experience too, as a waitress.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film 'Gangubai Kathiawadi': Tiga Kualitas yang Harus Dimiliki Wanita

10 Juli 2024   11:55 Diperbarui: 10 Juli 2024   11:57 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film Gangubai Kathiawadi (2022) sumber gambar: theasianparent 

Kadangkala seorang pahlawan tidak terlahir, namun dibentuk. Pun kadangkala seorang pejuang berasal dari wilayah yang dibatasi tembok stigma sosial.


Ganga Harjeevandas atau orang-orang memanggilnya "Gangubai Kathiawadi". Wanita berkebangsaan India, berlian Kamathipura.
Semasa hidup, Gangubai berjasa menyuarakan hak-hak wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) yang rentan diskriminasi, kekerasan hingga korban perdagangan manusia.


Namanya perlahan tersohor, usai jurnalis Jane Borges dan Hussain Zaidi menulis kisahnya ke dalam majalah "Mafia Queens of Mumbai: Stories of Women From The Ganglands", terbitan 15 April 2011.


Selang sebelas tahun, tepatnya 16 Februari 2022, film "Gangubai Kathiawadi" mengguncang layar lebar Bollywood. Film yang disutradari Sanjay Leela Bhansali, merupakan adaptasi majalah karya Hussain Zaidi dan Jane Borges.


Adegan awal, penonton disuguhkan prosesi rias gadis cilik bak boneka. Memakai bedak, pewarna bibir merah merona dan tindik hidung.


Alih-alih mengejar pendidikan, Madhu yang masih berusia 12 tahun, hidup di rumah bordil dan bekerja sebagai pemuas hasrat kaum adam.
Martabatnya runtuh, usai keluarga menjual Madhu seharga 1000 rupe karena alasan klise, himpitan ekonomi.


Tak jarang ia mendapati siksaan fisik, acap kali berteriak memberontak melepaskan diri. Harapannya luruh seiring waktu, sampai ketika Gangu (Alia Bhatt) mendatangi rumah bordil, membebaskan Madhu.


Lewat pendekatan personal, Gangu menarik kesimpulan. Madhu dan dirinya memiliki persamaan nasib, korban perdagangan manusia (human trafficking).
Film berdurasi 2 jam 34 menit ini sekaligus kritikan terhadap angka kriminalitas India.


Mengutip Databooks, 10 kota dengan tingkat kriminalitas tertinggi di Asia tahun 2021, Kota Meerut, India menyabet posisi kedua. Selain itu, Biro Catatan Kejahatan Nasional (NCRB) 2022 merekap hampir 90 kasus pemerkosaan terhadap wanita terjadi di India, per hari.

Kala itu Ganga (Alia Bhatt) puteri pengacara, berambisi menjadi aktris. Mengetahui celah, partner hidupnya Ramnik memanfaatkan keluguan Ganga.
Tanpa restu orang tua, keduanya pergi ke Mumbai mengunjungi Sheila Masi, Bibi Ramnik (Seema Pahwa) untuk audisi film.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun