Mohon tunggu...
Shinta Aulia
Shinta Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa universitas airlangga

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Transformasi Layanan Kesehatan Menuju Akses Merata di Daerah Terpencil

9 Januari 2025   17:56 Diperbarui: 9 Januari 2025   17:56 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: pixabay.com)

Indonesia memiliki keragaman geografis yang mencakup ribuan pulau yang beragam dan sering menghadapi tantangan besar dalam hal ketersediaan layanan kesehatan yang merata. Daerah-daerah terpencil sering kali terisolasi karena jarak yang jauh, infrastruktur yang kurang memadai, dan akses transportasi yang sulit, sehingga masyarakat di daerah tersebut kesulitan untuk mendapatkan layanan kesehatan yang layak. Dalam situasi ini, transformasi layanan kesehatan melalui pengoptimalan sistem rujukan menjadi langkah strategis untuk mengatasi kesenjangan dalam akses kesehatan. Sistem rujukan yang ideal harus dapat menghubungkan fasilitas kesehatan tingkat pertama, seperti puskesmas dan klinik, dengan rumah sakit rujukan secara terintegrasi, sehingga pasien dapat menerima perawatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka tanpa mengalami penundaan.

Penggunaan teknologi informasi menjadi salah satu komponen penting dalam sistem rujukan kesehatan modern. Teknologi seperti telemedicine memungkinkan tenaga medis di fasilitas kesehatan yang terpencil untuk melakukan konsultasi langsung dengan dokter spesialis di rumah sakit besar. Berdasarkan data dari Aliansi Telemedik Indonesia (ATENSI) terdapat kurang lebih 17,9 juta aktivitas konsultasi kesehatan yang berasal dari 19 perusahaan telemedicine. Selain itu, pengembangan sistem pencatatan pasien yang berbasis elektronik mempermudah akses terhadap data medis yang akurat dan cepat antara berbagai fasilitas kesehatan. Teknologi ini tidak hanya mempercepat proses rujukan pasien, tetapi juga meningkatkan kualitas diagnosis dan pengobatan. Sebagai contoh, di daerah dengan akses transportasi yang terbatas, telemedicine dapat berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan pasien dengan layanan medis berkualitas, tanpa perlu berpindah lokasi.

Namun, keberadaan teknologi saja tidak cukup tanpa dukungan infrastruktur yang memadai dan kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan. Pemerintah memiliki peran kunci dalam membangun infrastruktur kesehatan di daerah terpencil, termasuk pengadaan peralatan medis, peningkatan kapasitas fasilitas kesehatan, serta penyediaan transportasi medis seperti ambulans darat dan udara. Selain itu, pelatihan berkelanjutan bagi tenaga medis di daerah terpencil sangat penting agar mereka dapat menangani kasus darurat sebelum merujuk pasien. Kerja sama dengan sektor swasta juga dapat mempercepat penerapan teknologi kesehatan, sementara partisipasi masyarakat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya sistem rujukan.

Pada akhirnya, optimalisasi sistem rujukan bukan hanya tentang efisiensi teknis, tetapi juga tentang keadilan dan pemerataan akses layanan kesehatan. Transformasi ini adalah bagian dari upaya kolektif untuk memastikan bahwa setiap warga negara tanpa memandang lokasi geografisnya, memiliki hak yang sama atas layanan kesehatan berkualitas. Dengan sistem rujukan yang tanggap, terintegrasi, dan berbasis teknologi, Indonesia dapat lebih dekat menuju visi Indonesia Sehat 2045, di mana kesehatan menjadi hak fundamental bagi setiap individu. Ini adalah langkah konkret menuju bangsa yang lebih sehat, kuat, dan berdaya saing di kancah global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun