Mohon tunggu...
Shinta Aulia
Shinta Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa universitas airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penyakit Zoonosis: Ancaman Kesehatan Global dan Peran Veteriner

2 Januari 2025   12:15 Diperbarui: 2 Januari 2025   12:21 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
One Health Approach (Sumber: https://www.barfblog.com/tags/one-health/)

Penyakit zoonosis merupakan penyakit yang terdapat pada hewan yang dapat menular ke manusia. Penyakit ini disebabkan oleh pathogen seperti, virus, bakteri, atau parasit. Penyakit ini bisa menular melalui hewan ternak, hewan peliharaan, maupun hewan liar. Sekitar 60% penyakit infeksi yang menyerang manusia berasal dari hewan, dengan lebih dari 200 jenis penyakit zoonosis telah diidentifikasi di seluruh dunia.

Banyaknya jenis penyakit zoonosis ini dikarenakan adanya perbedaan yang kompleks. Penyakit ini dapat dikategorikan berdasarkan beberapa kriteria, termasuk cara penularan, reservoir utama, asal hewan yang menjadi sumber penularan, serta agen penyebabnya. Beberapa penyakit zoonosis yang signifikan antara lain, flu burung, rabies, TBC, dan COVID-19 yang menjadi pandemi global beberapa tahun lalu. Penyakit ini bisa saja menimbulkan gejala ringan hingga serius, bahkan dapat berpotensi menyebabkan kematian.

Lantas bagaimana penyakit ini dapat menular ke manusia?

Penyebaran penyakit zoonosis ini dibagi menjadi 4 yaitu:

  • Kontak langsung dengan hewan.Ini dapat melalui kontak dengan air liur, urine, atau cairan lain yang berasal dari hewan yang terinfeksi. Selain itu, gigitan dan cakaran juga dapat menjadi salah satu penyebab seseorang terinfeksi penyakit zoonosis ini.
  • Kontak tidak langsung. Bisa melalui kontak dengan tempat hidup hewan, benda-benda yang pernah disentuh oleh hewan yang telah terkontaminasi
  • Melalui vector. Berasal dari gigitan nyamuk atau kutu
  • Makanan dan air yang terkontaminasi. Makanan atau air yang telah tekontaminasi dengan kotoran atau urine dari hewan yang sakit, susu yang tidak dipasteurisasi (mentah), memakan daging atau telur yang kurang matang dapat menyebabkan penyakit zoonosis.

Strategi yang dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah penerapan konsep One Health. One Health merupakan upaya kolaboratif dari berbagai disiplin yang bekerja secara lokal, nasional, dan global guna mencapai kesehatan yang maksimal bagi manusia, hewan, serta lingkungan. Peran veteriner merupakan jembbatan dalam pengendalian zoonosis karena mereka dibekali ilmu tentang sistem biologis, proses penyakit, memiliki pengalaman dalam mendiagnosis serta mengelola penyakkit dalam populasi hewan. Selain itu, para veteriner sudah memiliki kemampuan berhubungan baik dengan hewan, dan memahami sistem regulasi lokal dan nasional terkait kesehatan hewan dan keamanan pangan.

Tantangan yang kerap dialami dalam mengatasi zoonosis ini adalah semakin meningkatnya interaksi antara manusia dengan hewan serta lingkungan yang berubah memperburuk resiko pennularan zoonosis ini. Selain itu resistensi antibiotik menjadi salah satu masalah global paling mendesak belakangan ini. Hal ini menjadikan tantangan dalam mengatasi zoonosis.

Langkah-langkah pencegahan penyebaran penyakit zoonosis antara lain, memantau kesehatan hewan, menjaga kebersihan kendang hewan, menjaga kebersihan dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah berinteraksi dengan hewan, melakukan vaksinasi kepada hewan, memberikan edukasi kepada masyarakat tentang resiko penyebaran penyakit zoonosis ini. Serta perlunya dukungan dalam kolaborasi antara kesehatan hewan dan kesehatan manusia dalam pendekatan One Health.

Dengan mempertimbangkan dampak yang signifikan yang ditimbulkan oleh penyakit zoonosis ini, peran veteriner menjadi sangat penting dalam penanganan serta menjaga kesehatan masyarakat dan mencegah terjadinya wabah besar yang berkaitan dengan zoonosis di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun