Jaksa Yulianto yang kembali memperkarakan pesan singkat Hary Tanoesoedibjo (HT) hingga berujung penetapan tersangka dinilai warganet sebagai manuver politik menyambut Pemilu 2019.
Tidak sedikit dari warganet yang menyoroti langkah yang diambil oleh Yulianto merupakan upaya penguasa saat ini mencari celah menghabisi mereka yang sekiranya bakal menjadi lawan politik di pentas demokrasi akbar 2019 mendatang.
Seperti diketahui, HT memutuskan diri terjun ke dunia politik dan kian fokus berjuang untuk masyarakat Indonesia melalui partai politiknya, Partai Perindo. Partai besutannya yang kini berusia dua tahun 8 bulan telah banyak berbuat untuk masyarakat kecil.
Tidak heran jika kiprah HT di dunia politik semakin diperhitungkan. Pun untuk popularitas HT yang terus menanjak. Bahkan dari sebuah survey Saiful Mujani Reseach and Counsulting (SMRC) muncul nama HT di urutan empat, setelah Joko Widodo, Prabowo, Susilo Bambang Yudhoyono.
Siapa pun tidak akan menyangka HT dengan partai yang baru ternyata geliatnya cukup membuat politik tanah air bergidik takut tersaingi. Berbagai program Partai Perindo sudah tepat sasaran dan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Tidak hanya itu, strategi jitu ala HT dalam berpolitik kian terlihat dalam ajang Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Memasuki putaran dua, dengan tegas Partai Perindo menyatakan dukungannya kepada pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (Anies -- Sandi).
Dukungan kepada paslon tiga ini bukan sekadar dukungan lisan, melainkan memang visi misi perjuangan paslon Anies -- Sandi sesuai dengan apa yang ingin Partai Perindo lakukan untuk negeri ini. Dibalut dengan tekad kuat serta berstrategi tepat, kursi kemenangan DKI Jakarta Satu resmi dimenangkan Anies -- Sandi.
Keberhasilan itu tentu menjadi kekhawatiran tersendiri bagi mereka yang sudah lama beredar di ranah politik. HT menjadi lawan nyata yang cukup melejit perannya saat ini. Ada saja upaya penguasa menjegal sosok HT terlebih semakin dekatnya 2019 dimana negeri ini akan menggelar Pemilu, ajang penentuan siapa yang akan meneruskan tongkat estafet perjuangan ibu pertiwi.
Berikut komentar netizen.
Taufan Samudera: Pilpres msh lama. Tpi manuver dah dri sekarang
Puji Nugroho: Semua rival yg berpostensi 2019 di gosok dulu biar ada yg namanya harga tawar politik Strategi sampah
Danu Febrian: Kejamm di jagal duluan sebelum pilpres 2019 ancur ..rezimm jokod
Qu Lvina: Satu persatu musuh penguasa dilumpuhkan