Mohon tunggu...
Shinta Nur Kholila
Shinta Nur Kholila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswi BIASA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pentingnya Guru BK untuk Para Orangtua

16 Februari 2018   21:36 Diperbarui: 16 Februari 2018   21:37 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Maraknya kasus orangtua yang melabrak guru sekolah adalah hal yang tidak patut untuk ditiru. Semakin tak terkendali emosi atas kesalahan yang telah diperbuat sang anak, maka orangtua turut turun tangan sendiri.

Seperti kejadian yang terjadi di daerah Sulawesi Utara, Kepala Sekolah dianiyaya oleh wali murid menggunakan meja besi, hingga tangan terluka dan memar di beberapa bagian. Sebelumnya Kepala Sekolah menegur siswa yang nakal, lalu di minta untuk membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi kesalahannya lagi. Wali murid tersebut tersinggung dan mendatangi Kepala Sekolah lalu terjadilah insiden tersebut. Tujuan dari Kepala Sekolah sendiri yaitu ingin membuat anak didiknya menjadi probadi yang baik dan disiplin.

Guru dianggap sebagai pihak yang bisa dipercaya orang tua dalam menanamkan budi pekerti dan pengetahuan bagi anak. Seperti yang kita lihat dari berbagai macam penelitian mengatakan bahwa 90% siswa menganggap guru BK adalah guru yang menyeramkan dan ternilai galak.

Pada hakikatnya guru dan orangtua dalam pendidikan memiliki tujuan yang sama, yakni mengasuh, mendidik, membimbing, membina serta memimpin buah hatinya menjadi seorang dewasa dan dapat memperoleh kebahagiaan dihidupnya.

Bimbingan Konseling adalah bantuan untuk peserta didik, baik individu atau kelompok, agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam bimbingan pribadi sosial, belajar dan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.  

Peran BK disekolah seringkali dianggap sebagai polisi sekolah. Bimbingan Konseling yang sebenarnya paling memiliki peran dalam pemeliharaan kepribadian siswa, ditempatkan dalam konteks tindakan-tindakan yang menyangkut disipliner siswa.

Jika orangtua dan guru saling mengenal dan mempecayai, maka anak-anak tidak akan menetang salah satu dari mereka.

Dalam membangun kerjasama antara guru BK dan wali murid atau orang tua, pihak sekolah dapat melakukan hal-hal sebagai berikut :

  • Melakukan kunjungan kerumah anak didik
  • Mengundang orangtua ke sekolah (diskusi tentang perkembangan anak, dll)
  • Mengadakan seminar konseling bagi para wali murid atau orang tua
  • Mengadakan komite sekolah, untuk membentuk organisasi antara orangtua dan sekolah
  • Menjalin komunikasi antara pihak sekolah dan keluarga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun