Mohon tunggu...
shinta ulvitania
shinta ulvitania Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Believe

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dengkimu

1 Desember 2019   06:29 Diperbarui: 1 Desember 2019   06:34 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dengkimu

Disinilah luka-lukaku bertabur
Saat engkau hadir
Bersama kerasnya rintihan petir
Menghancurkan semua impian yang terukir
Kebahagiaanku seketika tersingkir
Entah apah yang kau fikir
Mungkin hatimu belum mencair
Birlah bahagiaku mengalir
Mengalir bersama derasnya air
Jangan jadikan dengkimu menjadi khamir
Terus mengalirkan dosa tanpa berakhir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun