Dengkimu
Disinilah luka-lukaku bertabur
Saat engkau hadir
Bersama kerasnya rintihan petir
Menghancurkan semua impian yang terukir
Kebahagiaanku seketika tersingkir
Entah apah yang kau fikir
Mungkin hatimu belum mencair
Birlah bahagiaku mengalir
Mengalir bersama derasnya air
Jangan jadikan dengkimu menjadi khamir
Terus mengalirkan dosa tanpa berakhir
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!